Home BERITA SEKAMI St Hironimus Tanjung Hulu Pontianak, Berjualan Mendanai Kegiatan

SEKAMI St Hironimus Tanjung Hulu Pontianak, Berjualan Mendanai Kegiatan

0

USAI misa kedua di Gereja St Hironimus, Tanjung Hulu, Pontianak, Kalimantan Barat, beberapa remaja segera menyongsong umat yang keluar dari pintu gereja. Mereka membawa beberapa barang jualan.

“Mari Pak, Bu, beli gantungan kuncinya. Hanya Rp 10.000 per buah,” ujar Rosa Virginia, siswi kelas 1 SMP, satu di antara remaja-remaja itu.

Para remaja itu berjualan gantungan kunci untuk menambah dana kas mereka sebagai anggota Serikat Kepausan Anak-anak Misioner Indonesia (SEKAMI) St Hironimus. Itu karena SEKAMI di lingkungan Keuskupan Agung Pontianak, bakal menggelar gawe besar pada 2-3 Januari.

“Kami membantu teman-teman ikut mengumpulkan dana, meski tak semua kami bisa ikut di acaranya nanti,” ujar Eji, sapaan Rosa Virginia.

Selain berjualan gantungan kunci, remaja-remaja SEKAMI St Hironimus ini berjualan aneka barang lain sejak minggu pertama Desember. Di antaranya berjualan makanan siap santap, seperti nasi dan sayuran serta lauk-pauk, juga sosis goreng, dan aneka minuman.

Juga ada yang berhasil bekerjasama dengan sebuah agen tikar plastik. Mereka berjualan tikar plastik seharga Rp 80.000 per lembar, menawarkan kepada umat yang baru usai mengikuti misa. Karena bertepatan dengan suasana Natal, juga digelar perlombaan membuat kartu natal yang hasilnya dijual kepada umat untuk membantu penggalaman dana.

sekami1
Sebagian anggota Sekami St Hironimus berjualan tikar plastik di halaman gereja.
Menjual makanan siap santap untuk menambah dana kegiatan.

 Paroki Fransiskus Assisi Pakumbang

Sekretaris SEKAMI St Hironimus, Chelsea, mengatakan, ada 82 remaja yang tergabung dalam organisasi di paroki tersebut. Bersama dengan SEKAMI seluruh Keuskupan Agung Pontianak, mereka mengusahakan penghimpunan dana untuk acara peringatan Hari Anak Misioner se-Dunia yang digelar di paroki yang berada di pedalaman Kalimantan Barat, yaitu Paroki St Fransiskus Asisi Pakumbang.

“Ada ketentuan masing-masing paroki, pesertanya dibatasi 30 orang. Acaranya nanti berupa malam keakraban, pentas bakat dan kerativitas, unjuk pentas seni, dan tari. Tapi yang terpenting kami berusaha agar anak-anak remaja bisa mempererat persaudaraan dalam Kristus,” ujar Chelsea, siswi kelas 3 SMP ini.

Pastor Paroki St Hironimus, Gregorius Sabinus CP, sekaligus merupakan Direktur Diosesan (Dirdios) untuk Karya Kepausan Indonesia di Keuskupan Agung Pontianak. Pastor Greg, demikian dia akrab disapa, baru saja mengemban tugas sebagai Dirdios, menggantikan pendahulunya RD Fidelis Sajimin.

Membuat kartu Natal untuk dijual sebagai cara penggalangan dana.

“Saya bersama panitia kegiatan SEKAMI sudah melakukan survei ke Paroki St Fransiskus Asisi di Pakumbang. Suasananya bagus sekali, masih kental dengan suasana pedesaan dan alami. Jadi, bukan daerah perkotaan, sehingga ini cocok sekali sebagai lokasi kegiatan,” kata Pastor Greg.

Dia berharap dukungan segenap umat untuk kelancaran acara ini, dengan berbagai cara, di antaranya membeli barang yang dijual para remaja SEKAMI. Sebab, para orangtua, tambah Pastor Greg, ikut bertanggungjawab dalam mendorong pertumbuhan iman para remaja, di antaranya dengan menyukseskan kegiatan ini.

Ada 26 paroki se-Keuskupan Agung Pontianak. Pakumbang merupakan desa yang berada di wilayah Kecamatan Sompak, Kabupaten Landak. Letaknya relatif di pedalaman. Jarak paroki ini dari Kota Pontianak sekitar 120 kilometer, bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam menggunakan mobil.

Pada 20 Mei 2009, Gereja St Fransiskus Asisi Pakumbang diresmikan oleh Duta Besar Vatican, yang kala itu dijabat oleh Mgr Leopoldo Girelli, didampingi Uskup Agung Pontianak kala itu, Mgr Hironimus Bumbun OFM Cap.

SEKAMI

Sejarah SEKAMI bermula ketika serikat ini didirikan pada 19 Mei 1843 oleh Mgr De Forbin Janson (1785-1844), Uskup Nancy, Perancis dalam sebuah sidang keuskupan dengan nama Serikat Kanak-kanak Suci (The Society of the Holy Childhood). Serikat ini mempunyai motto: Anak menolong anak (Children helping children), dengan semangat dasar: Doa, Derma, Kurban dan kesaksian (2D2K).

Awalnya serikat ini bersifat lokal, tetapi kemudian mendapat status kepausan pada tanggal 3 Mei 1922 dari Paus Pius XI, dengan nama Serikat Kepausan Anak-anak Misioner (The Pontifical Society of the Holy Childhood) dan berkedudukan di Roma.

Anggota Sekami St Hironimus berlatih memainkan drama.

Tujuan serikat ini mendidik anak-anak dan remaja dengan semangat solidaritas misioner, membantu mereka memahami orang-orang yang membutuhkan untuk membantu teman-teman sebaya di negara-negara misi dengan doa dan bantuan material mereka. Setiap tahun dirayakan Hari Anak Misioner Sedunia yang diperingati pada hari Minggu pertama bulan Januari yakni Pesta Penampakkan Tuhan.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version