Senin, 1 Agustus 2016
Pekan Biasa XVIII
PW S. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Yer 28:1-17;Mzm 119:29.43.79. 80.95.102; Mat 14:13-21
(Yesus) sambil menengadah ke langit diucapkan-Nya doa berkat, dibagi-bagi-Nya roti itu dan diberikan-Nya kepada para murid. …. Mereka semua makan sampai kenyang.
SAUDARI-SAUDARA yang terkasih, dari bacaan Injil hari ini kita dapat belajar bahwa tak ada sukacita lebih besar selain dengan mempersembahkan waktu yang bermutu, bersatu, bersehati dengan pribadi yang paling kita kasihi. Hal yang mengagumkan dan spesial akan sungguh terjadi saat kita membuka hati kita pada Yesus Kristus, pribadi yang kita kasihi.
Mari kita belajar dari Yesus Kristus. Ia sering dan selalu berse-Hati dengan Bapa-Nya di surga. Ia selalu bersatu dengan Bapa. Ia persembahkan saat-saat hening untuk membicarakan hal-hal yang Mereka kasihi, khususnya kasih Mereka kepada kita.
Dan Yesus Kristus selalu menghadirkan kerahiman Allah bagi kita. Kasih-Nya begitu besar bagi kita. Hati-Nya luluh peduli saat melihat derita kita. Bersatu dengan Bapa-Nya, Ia mau dan dapat membuat mujizat setiap saat. Inilah pelajaran dari Injil hari ini.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus kita belajar untuk bersehati dengan-Nya. Hati-Nya selalu luluh peduli melihat derita kita. Apakah kita berusaha untuk selalu bersehati dengan-Nya?
Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami mengenal-Mu lebih baik sebagai sosok pribadi yang mengasihi kami lebih dari yang lain. Bantulah kami menjadikan Dikau sebagai prioritas sejati dalam hidup kami hingga kami selalu mencoba bersehati dengan Dikau dan kami pun selalu luluh peduli terhadap derita sesama kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)