Jumat, 11 Maret 2016
Pekan Prapaskah IV
Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30
Yesus berjalan keliling Galilea;
Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea,
karena di sana orang-orang Yahudi berusaha membunuh-Nya. … (namun) Ia pun pergi juga ke sana, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.
SATU hal yang penting dapat kita renungkan dari Injil hari ini adalah bagaimana kita harus fokus pada kehendak Allah dengan melakukan yang baik, dan dengan murah hati melayani sesama meski harus menghadapi banyak kesulitan dalam hidup kita. Yesus kelihatan selalu tenang dan mengendalikan setiap situasi.
Yesus sebebarnya berencana untuk tetap di Galilea, namun terdorong oleh belas kasih dan pengandalan kehendak Allah, Ia toh pergi ke Yudea, tak masalah bahwa bahaya menanti diri-Nya. Tak satu pun dapat mengalihkan perhatian-Nya untuk mengenyangkan yang lapar secara rohani, menyembuhkan yang sakit dan mengajar yang tidak paham.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita menyembah Yesus Kristus yang mengundang kita untuk mengandalkan Allah, Bapa. Ia tetap sadar dan fokus pada kehendak Allah dan terus berbuat baik dan dengan murah hati melayani orang lain.
Tuhan Yesus Kristus, ajarilah kami fokus pada kehendak Allah dan berbuat baik dengan murah hati melayani sesama. Lapangkanlah hati kami hingga kami dapat tetap bertahan dalam situasi yang berat demi keselamatan abadi kami. Yesus, kami mengandalkan Dikau kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)