SETELAH sukses dengan perhelatan akbar yang ke-19 kalinya, tahun ini Keluarga Mahasiswa Katolik Fakultas Kedokteran Indonesia (KMKFKI) kembali menyelenggarakan Pembinaan Jaringan Pembinaan Mahasiswa Katolik Fakultas Kedokteran se-Indonesia XX (PJPMKFKI) XX dengan Regio 3 (Jawa Tengah) sebagai tuan rumahnya.
Salah satu karya pelayanan KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dalam rangka harmonisasi untuk bergerak bersama demi persatuan atas solidaritas antar keluarga mahasiswa katolik calon tenaga kesehatan di masa depan. PJPMKFKI XX diadakan di Solo dan Yogyakarta pada tanggal 13-17 Agustus 2015 dengan sekitar 80 orang perwakilan KMKFI dari seluruh Indonesia.
New Perspective
Dalam acara ini seluruh mahasiswa Katolik Fakultas Kedokteran Indonesia berkumpul. Tujuan ini akan tercapai jika orang-orang yang terlibat dalam acara ini memiliki kemauan, semangat untuk mengenal, dan mengembangkan diri.
Sudah tertulis di Surat Rasul Santo Paulus kepada Umat di Efesus 4:23-24: “Supaya kamu dibarui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” benar-benar tercapai. Melalui acara nasional ini para mahasiswa diharapkan dapat melihat kehidupan dengan berbagai perspektif sehingga dapat berkembang menjadi garam dan terang dunia yang siap mengamalkan karya pelayanan-Nya dengan segenap hati, jiwa, dan akal budinya bagi masyarakat.
Semangat Kebangsaan
…Tanah ku tak kulupakan, Engkau kubanggakan…
Penggalan lagu Tanah Airku di atas sukses membuat para mahasiswa terpaku dan nampak jelas dari raut wajah setiap orang semangat kebangsaan yang berkobar. Lagu tersebut dinyanyikan bersama oleh Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo di sela pemberian materi kepada mahasiswa kedokteran se-Indonesia.
Masih dalam semangat kebangsaan, pada tanggal 16 Agustus 2015, para perwakilan mahasiswa kedokteran se Indonesia ini mengadakan pengobatan gratis dalam rangka bakti social dan ditutup dengan live Iin di Desa Ngarjomulyo, Paroki Sumber, Muntilan. “Baksos. Ini keren kali. Aku pribadi sebagai orang Medan harus belajar bahasa Jawa on the spot dan dibantu kawan-kawan dari UGM dan UNS.
Konsep baksos ini juga seru. Semua dalam 1 lokasi dan 1 ruangan, sederhana, tapi memuaskan. “Aku bisa lihat mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, poli, sampe farmasi,” celoteh Christian Frizt, perwakilan dari Universitas Sumatera Utara.
Pada malam kemerdekaan ini, mahasiswa diajak untuk mengikuti tirakatan bersama warga sekitar. “Menurutku saat yang paling berkesan adalah ketika city tour dan tirakatan di desa. Baru pertama kali merasakan tirakatan sebelum 17 agustusan di desa seperti apa” ungkap Regina Ayu selaku perwakilan dari Universitas Sebelas Maret.
Terlalu banyak kesan yang didapat oleh mahasiswa yang mengikuti tirakatan kemarin, dan satu hal yang pasti, semangat kebangsaan mereka makin berkobar. Dengan berkobarnya semangat ini, rasa persatuan dan kekeluargaan mereka semakin erat serta bersatu untuk mewujudkan Indonesia sehat.
“PJPMKFKI XX ini merupakan kegiatan PJP pertama yg saya ikuti, karena biasanya hanya ikut di PJP Regio 3. Bertemu teman-teman literally dari Sabang sampai Merauke adalah kesenangan sekaligus kebanggan untuk saya. Kekompakan teman teman, juga ide dan saran yg diberikan demi kemajuan mahasiswa FK katolik di tanah air semuanya realistis dan luar biasa. menurut saya PJPMKFKI kali ini sukses untuk bisa mempertemukan kita semua” ungkap Michael Mahardi (Undip) selaku Sekretaris Jendral PJPMKFKI terpilih.