Home BERITA Sempurna ketika Dilaksanakan

Sempurna ketika Dilaksanakan

0
Ilustrasi - Merokok dan narkoba. (Ist)

Rabu, 8 Juni 2022

  • 1Raj. 18:20-39.
  • Mzm: 16:1-2a.4.5.8.11.
  • Mat. 5:17-19.

DALAM kehidupan manusia terdapat bermacam-macam aturan.

Aturan menjadi acuan dan petunjuk tingkah laku yang mestinya kita ikuti dan lakukan supaya hidup bersama menjadi baik.

Aturan yang diabaikan akan berakibat ketidakteraturan bahkan ketidakjelasaan tata hidup bersama.

Aturan itu dibuat berdasarkan suatu alasan tertentu dengan disertai sanksi bagi para pelanggarnya.

“Binatang pun hidup dengan mengikuti aturan. Kok kamu jauh lebih buruk dari binatang,” kata bapak kepadaku dengan nada keras.

“Bapakku sungguh malu dan sangat marah karena saya untuk kedua kali ditangkap polisi karena kasus obat terlarang,” lanjutnya.

“Ibuku hanya menangis tak henti-hentinya di hadapan polisi itu,” kisahnya.

“Saya merasa semuanya gelap, dan hampa. Pikiranku buntu dan aku hanya ikut saja ketika polisi membawaku ke kantor polisi,” lanjutnya.

“Saat itu, menjadi saat yang paling aneh, aku benar-benar menyerah, dan tidak ingin hidup lagi,” lanjutnya lagi.

“Hingga kemudian saya divonis dua tahun penjara; dengan disertai program rehabilitasi,” ujarnya.

“Semuanya tidak mudah aku jalani, namun saat itu muncul keinginan yang kuat untuk hidup kembali,” sambungnya.

“Kamu hanya perlu ikuti semua aturan di sini dengan baik dan jadilah orang yang mandiri, jangan gampang tergoda oleh teman,” kata sipir suatu hari.

“Aku bukan binatang, aku manusia yang bisa memilih untuk hidupku,” pikirku selalu, jika ingat kata-kata bapakku.

“Setiap kali ada godaan dan rayuan untuk kembali mengkonsumsi obat, saya selalu ingat kata-kata ayahku, hingga aku bisa menepisnya,” ujarnya

“Setelah dua tahun saya bisa kembali ke rumah dengan sikap dan keinginan baru,” katanya.

“Kini, saya melanjutkan usaha orangtua berdagang kelontong,” tegasnya.

“Saya dulu jatuh, karena saya hidup tanpa aturan, tanpa pengawasan, tanpa ikatan, saya terlalu sombong dan ingin hidup nikmat dan nyaman sesuai dengan kemauan sendiri,” tegasnya lagi.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah Hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.”

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa hal yang paling penting bukanlah mengetahui seluruh detail hukum Taurat.

Tahu dan memahami hukum namun jika tidak melaksanakan dengan baik, hukum atau aturan itu ibarat macan yang ompong, menakutkan tetapi tidak berdaya guna.

Kita hendaknya menjadikan hukum itu prinsip dalam tindak tanduk kehidupan sehari-hari.

Tuhan Yesus menunjukkan mengenai spiritualitas yang mengubah sikap dan karakter hidup kita.

Semangat yang benar dalam menjalani hukum adalah tidak munafik, melakukan baik dilihat atau tidak dilihat orang.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku menyadari pentingnya melaksanakan aturan dengan benar?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version