HARI Senin tanggal 19 Februari petang besok, Uskup Agung KAS Mgr. Robertus Rubiyatmoko akan memimpin misa istimewa di Gereja Stasi St. Lidwina, Bedog, Jl. Kabupaten, Sleman, DIY.
Perayaan Ekaristi ini menjadi istimewa karena ada 15-an orang imam yang dipastikan akan ikut dalam Misa Konselebrasi di Gereja Stasi yang masuk dalam wilayah reksa pastoral Gereja Hati Santa Perawan Maria tak Bercela – Paroki Kumetiran Kota Yogyakarta.
Ke-15 imam yang akan ikut andil dalam Misa Konselebrasi Senin besok petang adalah:
- Romo Yohanes “Santo” Dwi Harsanto Pr, Pastor Kepala Paroki Kumetiran.
- Romo Sumantoro Pr.
- Romo Tri Wijayanto Pr.
- Romo Suratmo Pr.
- Romo Macarius Maharsono Probo SJ, Pastor Kepala Paroki St. Antonius Kotabaru.
- Romo Yosephus Ispuroyanto Iswarahadi SJ, Direktur SAV Puskat Yogyakarta dan Superior Rumah Residensial SJ di Bener.
- Romo Sumarno Darmasuwarna SJ, anggota Komunitas SJ Bener.
- Romo Suhardiyanto SJ, anggota Komunitas SJ Bener.
- Romo Heruyanto Pr.
- Romo Bono Pr.
- Romo Suharyono Pr.
- Romo Karl Edmund Prier SJ, Pendiri dan Direktur Pusat Musik Liturgi (PML) Yogyakarta.
- Romo Maryono Pr.
- Romo Mulyatno Pr.
- Romo Awan Pr.
Gereja Stasi St. Lidwina di Bedog menjadi ngetop lantaran terjadi aksi amuk teror tunggal dengan insiden pembacokan terhadap beberapa umat yang tengah mengikuti Misa Mingguan pada pukul 07.30 di Gereja Stasi ini. Selain Mukarto dan Triyanto, keduanya alumni Seminari Mertoyudan angkatan tahun 1975 dan 1995, korban pembacokan di dalam gereja saat berlangsung Doa Kemuliaan itu adalah Romo Karl Edmund Prier SJ (80) yang saat itu tengah misa asistensi di situ.
Romo Prier adalah misionaris Jesuit asal Jerman dan banyak berjasa menciptakan lagu-lagu liturgis bernuansakan semangat inkulturatif bagi Gereja Katolik Indonesia.
Prioritas untuk umat Katolik Bedog
Kepala Paroki Kumetiran Romo Yohanes “Santo” Dwi Harsanto Pr membenarkan adanya agenda misa istimewa di Gereja St. Lidwina Bedog, Senin petang besok. “Utamanya untuk umat Stasi Bedog,” ungkapnya kepada Sesawi.Net, Minggu (18/2) petang.
Yang lain tentu saja boleh datang mengikuti Perayaan Ekaristi. “Namun, prioritas tentu saja untuk kalangan sendiri: Umat Katolik Stasi Bedog,” katanya kemudian.
Romo Yohanes “Santo” Dwiharsanto menjelaskan, beredanya konten ‘pengumuman’ berupa ajakan publik untuk mengikuti misa istimewa di jalur medsos itu bukan merupakan ‘produk resmi’ yang dirilis oleh pihak yang berwenang; baik dari Paroki Kumetiran maupun Stasi Bedog.
Meski demikian, tambahnya, umat Katolik ‘pendatang’ boleh saja mengikuti misa istimewa ini. Kepada mereka akan disediakan bangku-bangku di luar gedung gereja agar umat Katolik lokal di Bedog yang mendapat prioritas mengikuti misa istimewa ini bisa menempati bagian dalam bangunan gereja.
Dengan imbauan ini, harap dimaklumi bahwa Perayaan Ekaristi pada hari Senin petang besok itu memang secara istimewa diprioritaskan untuk umat Katolik di Bedog.