Home BERITA Seperti Keledai Dituntun Cari Jalan Lain: 40 Tahun Imamat Romo Purnama MSF,...

Seperti Keledai Dituntun Cari Jalan Lain: 40 Tahun Imamat Romo Purnama MSF, Romo Darma MSF, dan Romo Parso MSF

0
Ketiga imam MSF yubilaris bersama DPPH Gereja St. Paulus Paroki Kleca Solo. Ketiga imam MSF yang merayakan pesta imamat mereka 40 tahun adalah Romo Ag. Purnama MSF, Romo Parso Subroto MSF, dan Romo Darma MSF. (FX Juli Pramana)

BERTEPATAN dengan Hari Raya Penampakan Tuhan, Minggu 8 Januari 2023, bertempat di rumah Bapak Yohanes Sudarno di Sumber Kleca Surakarta, tiga imam MSF merayakan pesta imamat 40 tahun.

Ketiga imam itu adalah Romo Agustinus Purnama Sastrawijaya MSF, Romo Agustinus Parso Subroto MSF, dan Romo Aloysius Darmasaputra MSF.

Ketiga imam yubilaris bersama Romo Celsus Winarno Hardosuyatno MSF (alm) pada tanggal 6 Januari 1983 menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam oleh Justinus Kardinal Darmojuwono.

Foto kenangan ketiga imam yubilaris MSF saat memberikan berkat perdana usai ketiganya barus saja menerima Sakramen Imamatnya dan kemnudian ditahbisjan menjadi imam tahun 1983 silam. (Ist)

Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh ketiga romo yubilaris bersama:

  • Propinsial Kongregasi Imam Keluarga Kudus: Romo Simon Petrus Sumargo MSF.
  • Kepala Paroki Santo Paulus Kleca: Romo Kriswinarto MSF.
  • Kepala Paroki Hati Kudus Sukoharjo: Romo Petrus Sarjiyana Pr.
  • Sejumah imam MSF: Romo FA Eko Hadi Nugroho, Romo Yeremias Balapito, Romo Yoseph Aris Triyanto, dan Romo Aloysius Lioe Fut Kin.

Hadir mengikuti perayaan selain keluarga dan umat lingkungan juga DPPH  Gereja Santo Paulus Kleca, DPPH Gereja Santo Petrus Purwosari, DPPH Gereja Hati Kudus Sukoharjo, Kerabat MSF, Paguyuban Suksma Sinukarta. Yang terakhir ini merupakan sebuah  paguyuban pangrukti laya dari Yogyakarta. Juga hadir sekalian kerabat dari para imam yubilaris yang datang dari luar kota.

Segenap umat yang menghadiri perayaan ekaristi syukur atas 40 tahun imamat tiga imam MSF: Romo Purnama MSF, Romo Parsosubroto MSF, dan Romo Darmasaputra MSF. (FX Juli Pramana)
Umat menghadiri perayaan ekaristi syukur guna menandai pesta peringatan 40 tahun imamat tiga imam MSF. (FX Juli Pramana)

Mensyukuri baptisan

Pada awal misa, Romo Purnama menyampaikan Perayaan Ekaristi syukur ini sengaja dilakukan di rumah Bapak Sudarno –kakak kandungnya- karena Pak Sudarno inilah yang menjadi pembuka jalan sehingga Romo Purnomo kecil sampai dibaptis karena mau mengikuti jejak kakak kandungnya.

Romo Purnama MSF menyampaikan, perayaan ekaristi bersama kedua rekan yubilaris ini dilaksanakan bertepatan dengan Hari Raya Penampakan Tuhan, karena mereka ingin mengungkapkan syukur.

Bukan saja karena rahmat tahbisan imamat yang telah mereka terima, tetapi juga karena baptisan yang pernah mereka alami. Karena baptisan itulah yang menjadi awal syukur hingga akhirnya mereka masing-masing bisa menjalani rahmat imamat selama 40 tahun.  

Mengapa demikian? Karena sejarah panggilan hampir sama telah dialami oleh ketiga imam yubilaris itu. Yakni, babtisan menjadi awal mula tumbuh berkembangnya benih panggilan untuk menjadi imam.

Ilustrasi: Peristiwa baptisan oleh Romo Pranawa Pr di Gereja St. Perawan Maria Bunda Kristus Paroki Wedi. (L. Sukamta)

Mencari dan menemukan jalan lain seperti tema Natal tahun sungguh dialami yubilaris.

Romo Darma dibaptis saat duduk di bangku kelas 1 SMP, lalu kuliah kateketik, dan baru kemudian bergabung masuk MSF.

Romo Parso dibaptis saat duduk kelas 6 SD, menjadi guru SD di Jepara. dan baru kemudian berkeinginan menjadi imam MSF.

Romo Purnama duduk di kelas 2 SMP baru mengikuti pelajaran Katolik; lalu dibaptis bertepatan dengan Hari Kartini di Stasi Sukoharjo yang saat itu menjadi bagian dari Patoki Purbayan. Barulah di kemudian hari, ia punya keinginan kuat menjadi imam. Saat mendaftar menjadi frater MSF, ada 10 orang yang mendaftar namun yang diterima empat hingga tahbisan.

Ibarat keledai

Sesudah dibaptis, mereka bertiga merasakan seperti tiga raja yang setelah bertemu Yesus lalu “mencari jalan lain” agar jangan sampai ketemu lagi dengan Herodes.

“Kami setelah dibaptis mencari jalan bertemu Yesus dengan menjadi imam. Kami sungguh merasakan bahwa sebagai imam kami ibarat ‘keledai’ yang dinaiki Tuhan Yesus. Kami siap bertugas dan berkarya di mana pun bertugas sesuai misi MSF,” ungkap Romo Purnama MSF mewakili dua imam yubilaris.

Mencari jalan lain menjadi langkah yang senantiasa dilakukan untuk senantiasa dekat dengan Tuhan; terlebih jika kami menemui tantangan dalam tugas imamat.

Apa yang disampaikan romo Superior Jenderal MSF ini ditambahi oleh Romo Darma. Kata dia, menjadi “keledai” artinya menyediakan diri selalu siap diutus ke mana pun. Ini pula yang menjadi misi utama guna menumbuhkan panggilan di kalangan kaum muda untuk meneruskan karya para imam.

Ilustrasi – Tiga Raja Orang Majus dari Timur menuju ke Bethlehem. (Ist) ok2

“Kami berterima kasih atas dukungan para romo, keluarga, dan umat yang mendukung kami. Kami tetap mohon doa. Bukan saja untuk kami bertiga tetapi juga seluruh imam.

Kami juga mohon dukungan doa agar ‘obor’ untuk imam baru senantiasa tidak hilang. Sehingga anugerah baptis, anugerah imamat dapat diteruskan oleh anak-anak dan kaum muda saat ini,” demikian sambutan Romo Darma disertai ucapan terimakasih.

Saat ini, Romo Purnomo MSF menjadi Superior Jenderal MSF, Romo Darma MSF bertugas di Kalimantan, dan Romo Parso MSF menjadi pendamping Distrik ME.

Pastor Kepala Paroki Kleca Romo Kriswinarto MSF memberi sambutan. (FX Juli Pramana)

Ikut bersyukur

Romo Kriswinarto MSF saat ini menjabat Kepala Paroki Santo Paulus Kleca. Sebelum berkat penutup, ia menyampaikan rasa syukur atas perayaan 40 tahun imamat Romo Purnama, Romo Parso, dan Romo Darma.

Ia antara lain mengungkapkan rasa bangga saat bertemu dengan Romo Parso ketika mengikuti pendampingan ME; penuh kenangan dengan Romo Darma karena sama-sama pernah berkarya di Pati; lalu bertemu Romo Purnama saat ziarah di Roma.

“Romo Purnama mengetahui betul tempat-tempat ziarah di Roma dan lebih paham dari guide yang memandu kami saat berziarah,” ungkap Romo Kriswinarto MSF.

Pastor Kepala Paroki Sukoharjo Romo Saji Pr (berkopiah) memberi sambutan di samping imam yubilaris Romo Ag. Purnama MSF – imam pertama kali dari wilayah Kabupaten Sukoharjo, Jateng. (FX Juli Pramana)

Imam pertama kali dari Kabupaten Sukoharjo

Romo Sarjiyana dari Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo mengungkapkan rasa syukur atas perayaan 40 tahun imamat ketiga imam yubilaris.

Ia mengajak umat mendoakan para imam yang merayakan 40 tahun imamat mereka dengan melambungkan doa Bapa Kami dan doa Salam Maria tiga kali selama Perayaan Ekaristi hari Sabtu dan Minggu tanggal 7-8 Januari 2023. 

Ia juga mengungkapkan, Romo Purnama MSF merupakan imam pertama kali dari Kabupaten Sukoharjo.

Caping Gunung lagu persembahan Romo Parso dan Pak Ernes. (FX Juli Pramana)

Ungkapan rasa syukur, profisiat juga disampaikan oleh Lurah Kelurahan Sumber Ny. Afifah Umiyati SE, MM. Juga dari Paguyuban Pengelolaan Makam Suksma Sinukarto. Ucapan dan sambutan disampaikan Pak Yustinus Suparyono dan Pak FA Joko Susilo.

Pada saat ramah tamah, yubilaris Romo Darma melantunkan lagu You Raise Me Up yang dipopulerkan oleh Josh Groban. Sedangkan Romo Parso menyayi lagu Caping Gunung bersama Pak Ernes. Ini menjadikan suasana perayaan syukur menjadi semakin meriah.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version