SUNYI, ini benar-benar sepi… dan juga sendiri.
Mencoba memperbaiki suara yang selalu bungkam, membisu, dan tuli
Aku ingin berteriak, bersuara, namun suaraku sudah terlanjur menjadi parau.
Sudah tak terdengar lagi…
Hatiku merasa tersobek-sobek, setiap kali harus di depan mataku sendiri harus menyaksikan keserakahan manusia.
Mereka-mereka ini benar-benar telah dijadikan komoditi: Barang untuk diperjual-belikan. Untuk mendapatkan keuntungan.
Oleh siapa?
Susah menjawabnya, jadi ya entahlah.
Manusia adalah maha karya-Mu…
Namun telah direndahkan martabatnya, disiksa, menderita, dan akhirnya meregang nyawa.
Para pelaku dibebaskan, bisa berkeliaran. Tak tahu rimbanya…
Sedih…. Kecewa… Pilu…
Aku hanyalah… perempuan lemah
Tak berdaya…. Lemas… Juga telah lunglai…
Aku berharap ada yang bisa menyambungkan suaraku…
Yang sudah tidak mampu bersuara lagi… Yah…. SUARA KEBISUAN.
Hanya pada-Mu aku berharap pada Sang Pemberi Hidup.