Home BERITA Sesaat Kau Hadir

Sesaat Kau Hadir

0
Ilustrasi: Adorasi Sakramen Mahakudus.

Bacaan 1: 1Raj 8:1-7. 9-13
Injil: Mrk 6:53-56

“ENGKAU datang ketika aku jatuh bangun dan jatuh. Dalam langkah menyusuri kehidupanku yang kelam, dan hampir-hampirku tak dapat melangkah lagi.

Dirimu hadir, bagaikan sinar menerangi jalanku. Kau tunjukkan arah mana yang kini harus kutempuh. Agar diriku kutak sesat lagi seperti dulu.”

Sepenggal lirik lagu dari penyanyi lawas Utha Likumahua yang sangat kusuka.

Sejak kejatuhan manusia pertama dalam dosa, maka Tuhan tak henti-hentinya berusaha memulihkan hubungannya dengan manusia.

Dalam sejarah Perjanjian Lama, Allah hadir lewat para utusan dan nabi-Nya.

Allah selalu digambarkan hadir dalam awan gemawan.

“…datanglah awan memenuhi rumah TUHAN, sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.”

Raja Salomo telah menyelesaikan pembangunan Bait Suci, lambang kehadiran Allah ditengah-tengah bangsa pilihan-Nya. Ia memerintahkan memindahkan “Tabut Perjanjian” dari kota Daud, yaitu Sion ke dalam Bait Suci.

Dalam Perjanjian Baru, Allah hadir menyapa umat-Nya dalam diri Yesus Kristus, Anak-Nya.

Misi Tuhan Yesus ke dunia salah satunya adalah menyembuhkan orang-orang sakit. Ini adalah sebagai simbol bahwa ketika hidup bersama-Nya maka tidak ada lagi orang sakit. Dalam kehidupan kekal tidak ada lagi orang sakit.

Tuhan Yesus yang Allah Putera, datang ke dunia menghapuskan rasa sakit. Menyembuhkan orang dari dosa, syaratnya adalah datang kepada Yesus seperti orang-orang di Genesaret.

Yesus hadir untuk membebaskan orang-orang dari segala kejahatan. Penyembuhan-penyembuhan fisik yang dilakukan-Nya harus dilihat dalam konteks misi-Nya membawa keselamatan kepada semua orang.

Dengan iman, maka menjamah jubah-Nya saja sudah menyembuhkan segala penyakitmu.

Pesan hari ini

Sesaat Tuhan hadir, maka semua rasa sakitku hilang. Dia akan menunjukkanku jalan mana yang harus kutempuh.

Dalam kehidupan kekal, tidak ada lagi rasa sakit, namun sukacita.

“Saat melihat cahaya matahari merupakan tanda bahwa Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk datang kepada-Nya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version