Home BERITA Sesungguhnya Aku Ini Hamba Tuhan

Sesungguhnya Aku Ini Hamba Tuhan

0
Ilustrasi - Maria meluhurkan nama Tuhan. (Ist)

Sabtu, 25 Maret 2023

  • Yes 7:10-14; 8:10.
  • zm 40:7-8a.8b-9.10.11.
  • Ibr 10:4-10.
  • Luk 1:26-38.

CARA Tuhan sering lebih dari yang dapat kita pahami dan rasakan.

Tidak jarang segala peristiwa terjadi begitu saja dan ketika tersadar hidup kita telah diubah Tuhan.

Dalam situasi itulah kita hanya bisa membuka hati akan misteri yang Tuhan inginkan untuk kita ikuti.

Seorang ibu mensyeringkan betapa tangan Tuhan bekerja atas hidupnya.

“Dari pernikahan kami, Tuhan tidak menganugerahkan keturunan, maka saya dan suami sepakat mengadopsi anak,” katanya.

“Kami mengadopsi seorang bayi, namun saya petumbuhan bayi itu tidak normal karena kelainan,” syeringnya.

“Meski demikian kami merawat dan mencintai dia dengan sepenuh hati,” sambungnya.

“Kami tidak menyesali apa yang telah kami putuskan, dan saya melihat anak itu sebagai titipan Tuhan untuk kami rawat dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa,” ujarnya.

“Kalau menuruti rasa gengsi maunya aku kembalikan anak itu ke panti, namun itu tidak kami lakukan, karena anak itu bukan barang namun manusia yang mempunyai jiwa dan rasa,” sambungnya.

“Saya percaya Tuhan punya rencana yang baik atas hadirnya anak saya itu,” tegasnya.

“Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendak-Mu,” katanya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Maria mengucapkan sebuah kalimat yang indah, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. ”

Ucapan Maria ini menunjukkan dua hal. Pertama, Maria menyadari siapa dirinya di hadapan Tuhan.

Maria sadar bahwa ia hanyalah hamba Tuhan. Tuhan berhak memperlakukan dirinya sesuai maunya Tuhan.

Allah punya kedaulatan melakukan apa saja terhadap siapa saja, termasuk terhadap dirinya.

Karena itu, ia siap menjalani perintah Tuhan apa pun konsekuensinya.

Walau sesungguhnya Maria sendiri pasti belum mengerti apa yang akan terjadi nanti, tapi ia tahu Tuhan punya rencana yang besar dan rencana-Nya tidak akan pernah salah.

Inilah yang disebut iman.

Jika kita tahu dan percaya Allah yang menentukan dan memilih kita untuk sebuah rencana, meski dari kaca mata manusia nampaknya pahit dan tidak masuk akal, maka kita harus menyerahkan segala sesuatu kepada penyelenggaran Tuhan dan mengaminkan tindakan Tuhan untuk kita.

Kedua, Maria punya angan-angan pribadi sebagai seorang gadis muda, tapi ia tahu, rencana dan kehendak Tuhan jauh lebih penting, meskipun skenario hidupnya harus berubah total.

Ia mengesampingkan kepentingannya sendiri dan menempatkan rencana dan kehendak Allah di atas segala-galanya.

Maria menjalani panggilannya dengan sepenuh hati sekalipun tidak mudah. Ia bersedia menyambut kasih karunia dengan kerendahan hati.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku dapat mencontoh apa yang dikatakan dan dilakukan Maria: menerima dan taat pada rencana Tuhan?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version