INI program tahunan Bapak Uskup Keuskupan Ketapang – Kalbar Mgr. Pius Riana Prapdi, usai merayakan Hari Natal di pusat kota Ketapang dan melakukan open house di Wisma Keuskupan Ketapang. Yakni, melakukan kunjungan ke kawasan pedalaman (turne) di beberapa titik wilayah pastoral Keuskupan Ketapang.
Mulai tanggal 29 Desember tahun 2017, Bapak Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi akan melakukan turne ke beberapa stasi yang ada di wilayah pastoral Paroki Balai Berkuak. “Program perjalanan turne akan berlangsung mulai tanggal 29 Desember hingga 2 Januari 2017,” kata Monsinyur menjawab Redaksi, Selasa tanggal 26 Desember 2017.
http://www.sesawi.net/2017/01/14/turne-masuk-pedalaman-ketapang-bersama-uskup-mgr-pius-riana-prapdi-1/
Selama beberapa hari lamanya, mulai tanggal 27 Desember 2016 hingga tanggal 2 Januari 2017 lalu, Redaksi berkesempatan bisa mengikuti perjalanan turne yang menantang dan menarik tersebut bersama Bapak Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi Pr ke sejumlah titik wilayah stasi di Paroki Sepotong dan Paroki Sandai.
Akhir tahun 2017 hingga awal 2018 mendatang ini, turne Bapak Uskup akan menuju beberapa titik wilayah pelayanan pastoral Paroki Balai Berkuak.
Selain menggunakan moda transpotasi kendaraan roda empat jenis off road, perjalanan menuju beberapa titik di Balai Berkuak ini akan ditempuh dengan moda transportasi perahu motor (klotok) atau kadang speed boat.
Pembaca yang tertarik mengikuti perjalanan yang menantang namun mengasyikkan ini bisa segera mengontak Redaksi melalui email ini: portalsesawi@gmail.com.
http://www.sesawi.net/2017/01/25/turne-masuk-pedalaman-ketapang-bersama-uskup-beda-citarasa-di-pedalaman-dan-di-kota-1/
Mental pemberani
Medan perjalanan di pedalaman Kalimantan Barat –utamanya di Keuskupan Ketapang– sama sekali berbeda dengan tekstur lanskap di Jawa. Selain jalan berkelok-kelok di kawasan perbukitan dan banyak jalan licin karena belum beraspal, beberapa titik lokasi hanya bisa dicapai dengan moda transportasi air berbasis aliran sungai.
Karena itu, klotok atau speed akan menjadi pelengkap moda transportasi dalam perjalanan panjang ini. Para partisipan yang ikut turne perjalanan ‘masuk pedalaman’ bersama Bapak Uskup ini perlu memiliki beberapa hal berikut ini:
- Stamina fisik yang sehat.
- Jiwa petualang sangat membantu.
- Mental pemberani menjadi modal utama.
http://www.sesawi.net/2017/01/15/turne-masuk-pedalaman-ketapang-bersama-uskup-pertama-kali-melihat-kota-2/
Apa yang didapat?
Untuk warga Indonesia yang hidup di kawasan serba cukup dengan fasilitas publik seperti di Jawa, maka mengikuti perjalanan turne ‘masuk hutan dan pedalaman’ di Kabupatan Ketapang – Kalbar sungguh akan menjadi sebuah pengalaman personal yang menantang. Di sini, kita akan melihat banyak spot menarik yang jarang akan ada di Jawa. Yakni, permukiman penduduk yang berlokasi in the middle of nowhere, karena lokasinya ada di tengah hutan dan jauh dari kota, namun dekat dengan aliran sungai.
Beberapa menu makanan lokal khas Dayak Kalimantan Barat akan tersaji sebagai hidangan: umbu rotan muda dan lainnya. Termasuk asyiknya bisa mengikuti upacara tradisional khas etnis Dayak yakni tarian pancung buluh bambu sebagai ungkapan hormat oleh para tetua adat kepada tamu agung yang datang mengunjungi permukiman mereka.
Bergaul akrab dengan umat Katolik Dayak dan merasakan dari dekat denyut hidup mereka di pedalaman –lengkap dengan semua koleksi budayanya yang beragam dan khas– adalah pengalaman eksotis. Semua ini akan menjadi milik kita, usai mengikuti program turne bersama Bapak Uskup Keuskupan Ketapang.
Kalau tidak sekarang, lalu kapan lagi.
Silakan mengontak Redaksi agar bisa diatur prosedurnya.
Para tamu bisa menginap di Wisma Keuskupan Ketapang sebelum dan sesudah perjalanan turne.
http://www.sesawi.net/2017/01/13/cerita-turne-masuk-pedalaman-ketapang-bersama-mgr-pius-riana-prapdi/
Perjalanan ke Ketapang dari Jakarta bisa ditempuh dengan penerbangan Garuda atau maskapai lain ke Pontianak dan baru kemudian ke Ketapang atau dengan penerbangan langsung dari Jakarta-Ketapang atau Semarang-Ketapang.
http://www.sesawi.net/2017/01/26/turne-masuk-pedalaman-ketapang-bersama-uskup-ini-hutan-terpencil-dan-bukan-kota-manado-2/