Home BERITA Siapa Takut?

Siapa Takut?

0
Jangan takut

Minggu 25 Juni 2023

  • Yer. 20:10-13.
  • Mzm. 69:8-10,14,17,33-35.
  • Rm. 5:12-15.
  • Mat. 10:26-33

KITA semua pasti pernah merasakan rasa takut dan kuatir.

Ketakutan akan membuat kita putus asa, putus harapan, dan tidak mampu melangkah.

Sebab, takut dibayangi oleh perasaan-perasaan lebih sulit atas permasalahan yang kita hadapi.

Tidak jarang ini semua membuat kita frustasi dan malah memperbesar peluang sulit keluar dari masalah yang kita hadapi.

Tetapi tidak jarang tantangan permasalahan menjadikan kita lebih kuat lagi dan tegar menghadapinya.

Semua permasalahan itu akan ada jalan keluarnya, jangan pernah takut dengan apa yang sedang dijalani sekarang ini.

Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi, tetapi kita juga tidak boleh takut dengan apa yang akan terjadi.

Sejatinya problem dalam hidup ini akan menjadikan kita lebih kuat.

Layaknya pepatah Arab, “Pukulan yang tidak membunuhmu, akan menjadikanmu lebih kuat”.

Masalah hidup pun begitu, masalah yang tidak membunuhmu, akan menjadikanmu lebih kuat.

Maka, jangan takut, kita punya Allah.

Ada banyak alasan untuk takut, dan menemukan jalan untuk bersama-sama mencari solusi dari ketakutan-ketakutan yang sering kali kita alami.

Mulai dari dihantui masa lalu, tatkala diri dikuasai rasa kekhawatiran, kesulitan menghimpit, pesimis dalam menghadapi jalannya kehidupan ini, dan merasa diri dipermainkan oleh keadaan dunia ini

“Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,”

: Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.”

Dalam Injil hari ini yang cukup mencolok ialah bahwa beberapa kali Yesus mengatakan bahwa para murid akan menanggung penganiayaan dan penderitaan dan beberapa kali Yesus mengatakan agar mereka tidak perlu takut.

Yesus menekankan bahwa penganiayaan dan penderitaan adalah tanda hidup seorang pengikut Yesus.

Ia juga mengatakan bahwa seorang murid tidak akan lebih besar dari gurunya, yang berarti bahwa seorang murid seharusnya meneladan apa yang dilakukan dan dialami oleh gurunya.

Dengan demikian murid harus meniru gurunya.

Mereka tidak harus takut pada orang yang hanya bisa membunuh tubuh, tetapi bukan jiwa.

Yang harus mereka takuti ialah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku takut menjalani aneka kesulitan dalam hidup menggereja?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version