Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Siapa yang Saya Makan Hari ini?

Siapa yang Saya Makan Hari ini?

0
Serakah

Bacaan 1: Mi 2:1-5

Injil: Mat 12:14-21

Mengapa sih ada orang jahat? Ada dua jawaban utama tentang hal itu:

  • Orang itu tidak tahu apa itu jahat.
  • Dalam dirinya unsur kejahatan lebih besar dibandingkan kebaikannya.

Pada dasarnya manusia diciptakan Allah dengan sifat sungguh sangat baik sebab ia secitra dengan-Nya (Kej 1:31). Saat keserakahan (ketamakan) menguasai pikiran manusia maka sifat itu bisa menjadi sumber kejahatan dan akan selalu melahirkan kejahatan, diantaranya kekerasan, iri hati, pembunuhan dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan sifat serakah yang termasuk dalam salah satu dari tujuh dosa pokok.

“Siapa yang saya makan hari ini?”

Ngerinya slogan orang jahat seperti itu. Mereka bahkan sudah merancang kejahatannya saat akan tidur malam dan mengeksekusinya saat subuh ketika orang masih tidur, kata Nabi Mikha.

Nabi Mikha menubuatkan kutukan dari Allah atas kejahatan para pemeras, yang tidak ragu melakukan kekerasan untuk merampas hak milik orang lain. Tak peduli akan penderitaan kaum lemah akibat kejahatannya itu.

Tentu saja Allah tidak akan tinggal diam, mereka akan menuai apa yang mereka tabur dan tak akan bisa menghindari hukuman-Nya.

Para ulama dari golongan Farisi merasa terancam jabatan dan pengaruhnya terhadap umat Yahudi, oleh kehadiran Tuhan Yesus. Mereka selalu mencari kesempatan untuk membunuh Tuhan Yesus.

Ketamakan dan keirihatian telah menguasai hati dan pikiran mereka.

Tuhan Yesus memberikan teladan kepada kita semua agar menghindari kekerasan, seperti disampaikan dalam bacaan injil hari ini. Tuhan Yesus yang mengetahui maksud orang-orang Farisi untuk menjebak-Nya, sengaja menyingkir agar tidak terjadi kekerasan.

Hal ini telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya:

“Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.”

Tuhan justru menginginkan kita semua tidak terlambat untuk bertobat,

 “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya. Sampai Ia menjadikan hukum itu menang.”

Tuhan masih memberi waktu pada saya dan kamu untuk bertobat.

Pesan hari ini

Jangan pernah berpikir “siapa yang akan kumakan hari ini.”

Jangan terlambat bertobat, Tuhan menantimu. Sebab manusia tak mungkin bisa menghindari hukuman-Nya.

“Hidup ini terlalu singkat untuk disesali. Ambil peluang, jangan buat kesalahan, dan belajarlah darinya.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version