Bacaan 1: 1Tes 4:13 – 17
Injil: Luk 4:16 – 30
KADANG orang merasa bahwa apa yang dilakukannya selalu gagal. Berusaha tapi tidak mendapatkan hasil, seolah pintu rezeki tertutup baginya.
Bahkan tak jarang mengeluh dan merasakan Tuhan tidak adil.
Sikap sombong, tidak mau percaya akan penyertaan Tuhan bisa menjadi problem dalam hidupmu.
Orang-orang di Nazareth memiliki kesombongan rohani yang menyebabkan mereka tidak mendapatkan satu mukjizat pun dari Tuhan Yesus.
Mereka merasa bahwa Mesias tidak mungkin datang dari Nazareth.
Mesias menurut Kitab Suci berasal dari keturunan Daud. Itu adalah Bethlehem di mana Daud lahir dan diurapi sebagai raja oleh Samuel.
Apalagi mereka sangat mengenal keluarganya, yaitu Yusuf tukang kayu keluarga miskin.
Yesus berasal dari keluarga miskin dan tentu tidak berpendidikan sehingga tak pantas mengajar di rumah ibadat Yahudi.
Mereka tidak mampu merasakan kehadiran Tuhan.
Namun malah tersinggung dan ngamuk ketika mendengar Yesus telah menggenapi nas dari Kitab Yesaya.
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku… untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Rasul Paulus menjawab pertanyaan jemaat Tesalonika sehubungan dengan “kedatangan Tuhan (parousia)” tentang nasib saudara-saudara mereka yang telah meninggal sebelum Kristus datang.
Sebagai Kristiani, kita percaya bahwa saudara-saudara yang telah meninggal sebelum kehadiran Yesus tetap diselamatkan.
“Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.”
Pesan hari ini
Sombong rohani dan menolak Kristus bisa jadi menjadi penghalang berkat bagimu, sama seperti orang-orang di Nazareth.
Sebagai Kristiani, kita telah mendapat janji untuk diselamatkan oleh Tuhan Yesus di saat akhir zaman nanti.
“Akhir suatu hal, lebih baik dari pada awalnya, panjang sabar lebih baik daripada tinggi hati. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”