SETELAH lewat 53 hari sejak pertemuan inisiasi pertama pada 18 April 2017 di Kampus Unika Atma Jaya, para pengurus lembaga-lembaga Katolik kembali hadir untuk berdiskusi tentang bentuk sinergi. Kali ini pertemuan dilakukan di aula Gedung KWI Jl. Cikini II, dengan Komisi Kepemudaan KWI bertindak sebagai tuan rumah.
Kopassindo
Pertemuan sesi pertama berisi paparan Paul Soetopo Tjokronegoro tentang rencana koperasi pasar yang sedang dirintisnya. Mantan Direktur BI yang tetap energik ini mengungkapkan pentingnya mendukung pedagang tradisional. Cara terbaik untuk itu adalah dengan membangun jaringan koperasi pedagang yang melayani para pedagang dengan pendekatan rantai suplai.
“Koperasi ini bukan simpan pinjam,“ tegas Paul Soetopo, pendiri Gaudium et Spes Community yang Agustus tahun lalu berhasil meraih gelar doktor ilmu hukum dengan predikat summa cum laude.
“Ini adalah sektor riil yang membuat produsen dan konsumen bisa berelasi secara ekonomi,” terangnya lagi.
Saat ini, Paul Soetopo bersama timnya sedang dipersiapkan jaringan koperasi bernama KOPASSINDO yang akan meliputi 100 kota dan kabupaten di Indonesia. Dalam proses tersebut disadari kurangnya tenaga professional yang memang disiapkan dari pendidikan koperasi di perguruan tinggi.
“Perguruan tinggi perlu membuka jurusan ekonomi koperasi, bukan hanya ekonomi bisnis,“ seru Paul Soetopo yang sekarang menjadi konsultan senior bidang ekonomi dan hukum ini.
Mencari format sinergi
Sesi kedua membahas bagaimana sinergi akan mulai dilakukan. Bambang Ismawan selaku salah satu penggagas gerakan sinergi ini menjelaskan secara sekilas rentetan tahapan yang telah dilakukan setelah pertemuan awal di Atma Jaya.
“Tim kecil telah bertemu di Wisma Hijau Bina Swadaya dan menawarkan lima bidang fokus dimana para lembaga atau individu bisa memilih sesuai dengan minat dan pengalaman masing-masing, “jelas pemimpin teratas Bina Swadaya ini.
Benito Lopulalan dari Bina Swadaya selaku moderator menjabarkan fokus dari lima bidang tersebut sebagai berikut.
- Membangun dari pinggiran melalui pengembangan desa, koperasi dan ekonomi di wilayah bencana.
- Pengembangan pluralitas dan kebhinnekaan.
- Pengembangan gerakan keberdayaan berkelanjutan berporoskan Perguruan Tinggi.
- “Pemurnian” dan pengembangan sumberdaya manusia.
- Pengembangan strategi: studi dan komunikasi.
Setelah penjelasan tersebut, tiap peserta diminta memperkenalkan lembaga dan memilih bidang mana yang akan dimasuki. Setiap lembaga boleh masuk ke lebih dari satu fokus seperti contoh WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) yang menyatakan WKRI bersemangat masuk ke kelima-limanya.
Baca juga:
- Catholic Associations to promote social initiatives fostering economic development in Indonesia
- Pertemuan Tokoh dan Lembaga Katolik, Mencari Peluang Sinergi Membangun Kapasitas Masyarakat
Beberapa peserta khusus hadir dari luar kota untuk menghadiri pertemuan ini. Romo Clay Pareira SJ dari Politeknik ATMI Solo hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua PAPKI (Perhimpunan Akademi dan Politeknik Katolik Indonesia) walau undangan baru diterima sehari sebelumnya. Isti Sumiwi dan Lisa dari LPUBTN, lembaga pemberdayaan komunitas bentukan almarhum Romo Dikjstra SJ, datang khusus dengan kereta api dari Semarang. Ada juga beberapa peserta hadir dari Bogor.
Para peserta tampak bersemangat mensharingkan apa kegiatan lembaganya sampai moderator harus mengingatkan kembali akan durasi pertemuan yang terbatas. Beberapa ide perubahan bidang fokus dan strategi sempat terlontar, juga sejumlah nama tokoh direferensikan untuk diajak bergabung.
Pada penghujung pertemuan, Bambang Ismawan mengajak forum menentukan tanggal pertemuan ketiga yaitu dua bulan ke depan. Akhirnya disepakati tanggal 26 Agustus 2017, tempat ditentukan kemudian. Pertemuan tiap kelompok tentunya dilakukan sebelum pertemuan pleno tersebut.
Bambang Ismawan mengusulkan poin utama dalam pertemuan kelompok sebagai berikut:
- Identifikasi permasalahan.
- Sharing pengalaman.
- Pembuatan platform solusi
- Strategi kemitraan apa yang akan dilakukan.
Lembaga-lembaga katolik yang berminat bergabung dalam gerakan sinergi ini bisa menghubungi PPM Unika Atma Jaya dengan mengemail kepada Ketua PPM Herman Sutarno di herman.sutarno@atmajaya.ac.id