“MENGAPA kok hari ini kita misa dalam bahasa Inggris?,” tanya seorang siswa kepada temannya yang duduk di sampingnya.
“Misa dalam bahasa Inggris dimaksud agar kita memahami bahasa Inggris dalam liturgi,” jawab temannya.
Proses belajar-mengajar bahasa Inggris dalam kelas telah menjadi kebiasaan. Namun, Perayaan Ekaristi dalam bahasa Inggris jarang diselenggarakan di sekolah kita.
“Dulu misa dalam bahasa Inggris di sekolah kita pernah dilaksanakan. Namun, sekarang tidak lagi. Entah, saya pun tidak tahu mengapa belakangan ini tidak lagi diselenggarakan misa dalam bahasa Inggris,” kata Ibu Maria Baharuddin, M.Pd, guru bahasa Inggris dan pembina OSIS seksi bidang pembinaan komunikasi berbahasa Inggris di SMA Xaverius 1 Palembang.
Menggunakan bahasa Inggris
Misa Jumat Pertama (4/5) berbahasa Inggris dipimpin oleh Romo Putra bagi siswa-siswi Katolik, siswa SMA Seminari dan para guru yang beragama Katolik di Kapel Seminari St. Paulus Palembang.
“Tata Perayaan Ekaristi dan bacaan dan koor termasuk homili pada misa hari ini dalam bahasa Inggris,” kata Wakil Kesiswaan Bapak Ign. Sujindro.
“Lagu-lagu koor dalam teks bahasa Inggris kita serahkan kepada para seminaris,” lanjut Sujindro.
Yustiana Wahyu Harumurti, M.Pd, guru bahasa Inggris SMA Xaverius 1 mengatakan, misa dalam bahasa Inggris pada kesempatan ini agar “Siswa-siswi dan warga sekolah familier dengan bahasa Inggris liturg.i”
Lebih dari itu, “Penyelenggaraan misa dalam bahasa Inggris ini diprakarsai oleh mahasiswa Musi Charitas Palembang Jurusan Bahasa Inggris yang sedang KKN di SMA Xaverius 1 Palembang,” kata Ibu Wahyu.
Bahasa Inggris yang sederhana
“Misa berbahasa Inggris merupakan hal yang bagus untuk pembiasaan kita dalam mengerti bahasa Inggris, walapun bahasa Inggris liturgis dan pendidikan bahasa Inggris sedikit berbeda. Namun yang terpenting tujuan adalah ‘mengerti isinya’. Semoga kita semakin antusias mengikuti Perayaan Ekaristi, tambah Ibu Wahyu.
Lagi pula “misa kali ini lebih hening karena kita lebih sibuk mencoba mengerti setiap kata atau kalimat,” lanjut Ibu Wahyu.
“Romo Putra Pr dalam homilinya menggunakan bahasa Inggris yang sederhana dan to the point sehingga orang awam dalam bahasa Inggris dapat menerima dengan baik, kata Ibu Wahyu.
Mengasah kemampuan
Imelda Rani (15 tahun) mengatakan, “Misa dalam bahasa Inggris kemarin sangat bagus untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris, apalagi karena seluruh bagian misa dilaksanakan dengan bahasa Inggris.”
Pendapat lain disampaikan oleh Jezreel Kosasih (16 tahun), “Misa menggunakan bahasa Inggris sangat baik dan bisa menambah wawasan kita mengenai tata cara misa di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris.”
Jezreel kelas X MIPA 6 dan Imelda kelas X MIPA 8, sangat berkesan “Semuanya memakai bahasa Inggris, bahkan lebih berkesan ketika mendengarkan homili yang disampaikan Romo Putra sehingga dapat mengasah kemampuan bahasa Inggris saya.”
Baik Jezreel dan Imelda, maupun Ibu Maria dan Ibu Wahyu sepakat, “Misa pelajar dalam bahasa Inggris pada hari-hari yang akan datang tetap dilanjutkan.”