Home BERITA SMP Yos Sudarso Bandarjaya Kembali Siap Tempur

SMP Yos Sudarso Bandarjaya Kembali Siap Tempur

4
SMP Yos Sudarso Bandarjaya Kembali Siap Tempur. (Sr. Fransiska Agustine FSGM)

SMP Yos Sudarso di Bandarjaya, Lampung Tengah, ini baru saja diresmikan. Juga telah diberkati oleh Pastor Paroki St. Lidwina Bandarjaya: Romo Antonius Suhendri Pr.

Pemberkatan berlangsung dalam Perayaan Ekaristi. Hadir Tim Ayo Sekolah Paroki, para donatur lokal, ketua stasi paroki dan ketua lingkungan.

Perjalanan panjang telah ditempuh Yayasan Yos Sudarso Bandarjaya ini. Naik turun. Pasang surut. Tertatih-tatih. Bahkan sampai ‘berdarah-darah’.

Menuju batas akhir, seluruh elemen langsung sadar diri. Bergotong-royong. Bergandengan tangan. Entah itu pastor paroki, suster, dan seluruh umat.

Syukur pemerintah turut mengulurkan tangan. Demi eksisnya pertahanan diri satu-satunya karya pendidikan di Paroki Bandarjaya ini.

Putar otak

Tahun 2013 lalu, SMA Yos Sudarso Bandarjaya ditutup. Tidak ada murid. Yayasan Yos Sudarso langsung pikir serius. Memutar otak.

Gedung SMP dipindah. Menempati gedung SMA. Direnovasi. Diperbaiki sana-sini.

Ada dua ruang kelas yang sudah tak layak pakai. Berkat bantuan pemerintah, dua ruang kelas itu  kini telah berhasil disulap. Menjadi ruang perpustakaan dan laboratorium.

Yang terjadi kemudian tampak indah dan bersih.

Tak hanya gedung. Yayasan Yos Sudarso mulai berbenah diri. Mereka melakukan aksi jemput bola. Door to door. Dari pintu ke pintu. Mencari murid.

Memberi pencerahan dan kepercayaan kepada orangtua agar anaknya dididik di Yayasan Yos Sudarso ini.

Mereka juga meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Ada penambahan empat guru pengajar lulusan universitas ternama. Sanata Dharma Yogyakarta, salah satunya.

Sistim manajemen pun diperbaiki. Sekolah ini kini memiliki visi-misi yang jelas dan terarah.

Peresmian dan pemberkatan SMP Yos Sudarso Bandarjaya di Lampung Tengah. (Sr. Fransiska Agustine FSGM)

Ditelan waktu

Tahun 1980-90-an, sekolah Yayasan Yos Sudarso ini pernah mengalami jaya. Alumni sekolah di masa itu pastilah merasa bangga. Lulusan sekolah favorit.

Serasa ada label bermerk yang disandangnya. Saat itu jumlah murid mencapai 500 an siswa. Mereka datang dari berbagai daerah.

Setiap hari ada empat bis besar antar jemput siswa yang rumahnya tinggal di sekitar Gunung Madu. Jarak tempuh satu jam menuju sekolah dari tempat tinggal siswa.

Sayang seribu sayang. Masa jaya beralih. Tak ada lagi sebutan, sekolah favorit.

Sekolah semakin ditinggalkan masyarakat. Tak lagi dilirik. Apalagi dicari. Yayasan Sekolah Yos Sudarso mengalami masa-masa buram. Seiring waktu jumlah murid semakin sedikit.

Lama-kelamaan habis di telan waktu.

Seperti ada pepatah: hidup segan, mati pun tak mau. “Miris. Ingin menangis,” ungkap seorang alumnus tahun 1980-an yang dijumpai penulis.

Bangkit dan bergerak

Lenyapnya masa jaya itu tak perlu ditangisi terus-menerus. Tanpa berbuat apa-apa.

Semua elemen harus bangkit. Bangun dari tidur. Bergerak maju. Siap tempur. Seperti semangat pahlawan Yosaphat Sudarso.

Mengembalikan masa jaya itu tak semudah membalikkan tangan. Butuh pengorbanan besar. Bersinergi satu sama lain. Kerja keras. Kesabaran.

Dalam kata sambutannya, Ketua Yayasan Yos Sudarso, Lambok Nainggolan, dengan rendah hati memohon agar keberadaan sekolah yang sudah mengalai “daur ulang” ini terus dipromosikan.

Ia meminta bantuan semua pihak untuk saling mendukung. Mempercayakan anak-anaknya untuk dididik di sekolah ini.

Banyaknya anak murid juga akan mempengaruhi kesejahteraan para guru dan karyawan di sekolah itu.

Menurut data statistik, jumlah siswa tahun 2021 sebagai berikut:

  • TK: 36 siswa.
  • SD: 92 siswa.
  • SMP ada 37 siswa.
  • Guru pengajar TK: 4 orang.
  • Guru SD: 10 orang.
  • Guru SMP: ada 8 orang.
Lagu Mars Pendidikan Yos Sudarso, ciptaan M. Suwida. (Sr. Fransiska Agustine FSGM)

Asrama murid diampu Kongregasi Suster SND

Ke depan, di kompleks sekolah ini akan dibangun asrama siswa sekolah. Ini sebagai daya tarik tersendiri. Nilai plus.

Apalagi asrama ini akan dikelola oleh para suster biarawati Kongregasi Soeurs de Notre Dame (SND) yang berpusat di Jakarta.

Gedung SMP Yos Sudarso ini sudah berubah dan kembali bersolek. Mak cling. Demikian orang bilang.

Tahun ajaran 2021 ini, gedung SMP yang sudah diberkati ini siap pakai.

Siap mendidik siswa miliki iman dan karakter yang kuat. Berintelektual.

Seperti pahlawan nasional Yos Sudarso.

4 COMMENTS

  1. Sekolah Katolik…
    Berbenah diri…
    Terimakasih menginspirasi…
    Jadi teringat strategi Pak Jokowi membangun jalan dimana-mana…

  2. Solusi untuk sekolah Katolik agar tetap hidup dan berkembang, sebagaimana pernah saya kemukakan di majalah EDUCARE adalah, selain harus berbasis pada umat Katolik setempat juga keberadaan asrama. Maka judul tulisan saya saat itu (lupa edisinya), SEKOLAH BERASRAMA, KEBUTUHAN MENGATASI KEBUNTUAN.

  3. Syukur pada Allah,Semoga Yos Sudarso bangkit dg gagah perkasa,saya yakin ini semua berkat Tuhan dan didukung oleh pengelola yg punya integritas,jujur dan berdedikasi tinggi.

  4. Semoga Tuhan senantiasa memberikan berkah yg melimpah serta kekuatan sehingga yayasan Yos Sudarso kembali menemukan masa emasnya seperti dulu..!!!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version