Bacaan 1: Yes 1:10. 16-20
Injil: Mat 23:1-12
MAYORITAS anak muda ingin bekerja yang mentereng setelah lulus kuliah. Bekerja di kantoran dan perusahaan multinasional merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi mereka.
Namun tidak demikian dengan Saur Marlina yang lebih dikenal dengan Butet Manurung. Ia adalah lulusan Antropologi dan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran, Bandung, tahun 1998.
Sosok muda Batak, memutuskan masuk dan mencampakkan dirinya ke belantara Hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi. Jauh dari kebanggaan anak-anak muda kebanyakan tadi yang mengejar karier.
Satu tujuannya: menjadi guru dan mencerdaskan anak-anak hutan agar bisa membaca, menulis dan berhitung.
Bekerja sebagai antroplog pada sebuah LSM yang bergerak di bidang konservasi di Jambi, pekerjaan sempurna baginya.
Tentu tak mudah, ia yang memang penyuka petualangan rimba, banyak mengalami penolakan suku-suku dalam rimba tersebut pada awalnya. Namun keteguhannya, akhirnya membawa hasil.
Butet bahkan berhasil mendirikan Sokola Rimba, sebuah lembaga yang peduli pada pendidikan anak-anak terpencil.
Kisahnya menginspirasi Riri Riza dan Mira Lesmana untuk diangkat ke dalam layar lebar di tahun 2013 dengan judul “Sokola Rimba”.
Tuhan Yesus mengkritik orang-orang Farisi dan ahli Taurat yang seharusnya menjadi guru yang baik. Namun jabatan itu dipakainya untuk mencari kehormatan pribadi belaka. Bukan untuk menuntun umat kepada Allah.
“…Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.”
Demikian kritikan Tuhan Yesus kepada mereka.
Nabi Yesaya mengritik dengan pedas, perilaku bangsanya dalam hal ibadah yang tidak tulus. Mereka beribadah namun masih melakukan kejahatan dan penindasan kepada yang lemah.
Maka ia mengingatkan agar bangsanya mau bertobat, agar mendapatkan pengampunan dari Allah.
Dosa yang semerah kirmizi pun akan dibersihkan seputih bulu domba. Semua itu akan terjadi jika umat dan bangsanya mau mendengar dan mengikuti kehendak Allah.
Pesan hari ini
Sinkronkan antara ibadah dan perilaku, melayani umat bukan untuk mencari kehormatan. Perbuatan kasih lebih mulia daripada ibadah yang hanya sekedar sebuah kewajiban belaka.
“Jika kamu percaya, Tuhan akan mempertemukanmu dengan orang yang tepat, di tempat yang tepat dan di saat yang tepat. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”