Bacaan 1: Kej 4:1-15. 25
Injil: Mrk 8:11 – 13
FENOMENA sombong rohani kerap ditemukan dalam umat beragama mana pun. Termasuk dalam pengikut Kristus juga bisa kita jumpai.
Mendapatkan kepercayaan sebagai pengurus gereja atau dalam pelayanan adalah suatu kebanggaan. Namun kebanggaan dan kesombongan terlalu dekat sehingga orang tak pernah menyadarinya, di sinilah iblis akan masuk.
Iblis membiarkan kita dengan kesibukan pelayanan sampai akhirnya kita merasa ‘lebih’ dari yang lain.
Iblis akan mengubah kebanggaan menjadi sombong rohani.
Ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang sombong rohani adalah selalu pamer pencapaiannya, suka menyerang pembicaraan, senang menggunakan ayat-ayat suci, mengucapkan kasih, namun tidak pernah melakukannya.
Hanya mau berbicara tetapi tidak mau mendengar dan masih banyak lagi.
Dalam alkitab, kita mengenal orang-orang Farisi dan para ahli Taurat sebagai pemimpin agama. Mereka sangat menguasai ilmu agama dan Kitab Suci.
Namun oleh Tuhan Yesus perilaku mereka sering dikritik sebab tidak sesuai dengan pengetahuan agamanya.
Mereka sering memerintah orang melakukan perintah agama namun perilakunya sendiri sering jauh dari perintah tersebut.
Sebagai pemimpin, mereka ingin selalu dipandang dan didengar.
Kesombongan rohani membutakan dan membodohi mereka sendiri. Mukjizat yang telah dilakukan Tuhan Yesus, seperti memberi makan 5.000, 4.000 orang, menenangkan angin sakal, dan menyembuhkan orang buta, kusta dan orang kesurupan tidak diimani sebagai tanda Ilahi.
“Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” Tuhan merasa kasihan terhadap kedegilan hati mereka.
Ia memilih meninggalkan mereka, naik ke perahu dan bertolak ke seberang.
Mungkin mereka minta tanda seperti saat Nabi Elia memberi tanda api dari surga.
Orang sombong tak perlu ditanggapi.
Kesombongan rohani sudah ada sejak awal dunia, saat Kain membunuh Habel adiknya. Kain terjerumus dalam kesombongan rohani, merasa ‘persembahannya lebih pantas’ dibanding milik adiknya. Kain merasa kesal saat persembahannya tidak diindahkan Tuhan.
Padahal Allah sudah memperingatkannya, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
Namun peringatan-Nya tidak diindahkan Kain.
Pesan hari ini
Kesombongan rohani membutakan mata hati sehingga tak pernah disadari. Iblis bisa menggunakan kesombongan untuk menjauhkan umat-Nya dari Allah. Tetap rendah hati di hadapan Tuhan agar dijauhkan dari sombong rohani yang mematikan itu.
Sombong berada pada urutan pertama dalam daftar perkara yang dibenci Tuhan (Ams 6:17). Tetaplah pakai maksermu dan jaga jarakmu.
Terima kasih