Home BERITA Belarasa Speedboat Terbalik di Muara Laut Arafuru: Guru Meninggal, Pastor dan Suster Selamat...

Speedboat Terbalik di Muara Laut Arafuru: Guru Meninggal, Pastor dan Suster Selamat tapi Kondisi Macam Apa Belum Ada Kabar

0
Ilustrasi: Speedboat berbahan baku fiber di dermaga Asmat, Keuskupan Agats, Papua. (Mathias Hariyadi)

GANASNYA perairan Lauf Arafuru di wilayah Keuskupan Timika di Papua kembali makan korban.

Seorang guru ASN bernama Kanisius Ero asal Maumere, Flores, dipastikan telah meninggal dunia dalam insiden tenggelamnya speedboat berisi sejumlah penumpang lainnya. Yakni, Romo Driyan SCJ, Sr. Reza FCh, beberapa guru YPPK, motoris, dan seorang penumpang anak.

Menurut laporan Fajar Papua.com, insiden kapal motor terbalik ini terjadi hari Rabu tanggal 22 Desember 2021, sekitaran 16.00 WIT kemarin.

Rombongan turne ini berangkat meninggalkan Paroki Kokonau, Selasa lalu. Insiden terjadi di muara yang lokasinya tidak jauh dari Kampung Aindua – sehari sesudah berangkat dari Kokonau.

Menjawab Sesawi.Net dari Timika hari Kamis (23/12/2021) ini, Sekretaris Keuskupan Timika Romo Madya SCJ menjelaskan bahwa satu penumpang guru dipastikan telah meninggal dunia.

“Sementara kondisi penumpang lainnya dikabarkan berhasil diselamatkan oleh penduduk. Namun, kondisinya seperti apa, kami belum menerima informasi lantaran tidak ada sinyal jalur komunikasi,” papar imam religius dari Kongregasi Hati Kudus (SCJ) ini.

Saat ini, kata Romo Madya SCJ, tengah diupayakan evakuasi korban selamat dan meninggal dunia dari lokasi insiden kecelakaan di Kampung Tapormai di wilayah Aindua.

Untuk segera bisa dibawa ke lokasi yang lebih kondusif menuju Potowayburu. “Ada landasan pesawat di Potowayburu dan dari situ korban selamat akan diterbangkan menuju Timika,” papar Romo Madya SCJ.

Analisis kejadian

Mengutip laporanFajar Papua, rombongan berangkat dari Kokonao hari Selasa tujuan Kampung Tapormai. Selanjutnya rombongan berangkat dari Tapormai tujuan Kampung Potowaiburu. Namun karena terjadi ombak tinggi di Laut Arafuru, motoris mengambil keputusan masuk ke muara Kampung Aindua.

Naas, baling-baling mesin speedboat mendadak tersangkut jaring nelayan. Akibatnya, mesin langsung mati dan karena speedboat masih melaju cepat, maka keseimbangan badan perahu motor menjadi goyang dan kemudian terbalik.

Dan semua penumpangnya “tercebur” masuk tenggelam di aliran sungai di kawasan muara – tempat pertemuan antara sungai dan laut.

Evakuasi melalui jalur laut tidak dimungkinkan karena ombak besar.

Kronologi kejadian

Rombongan Pastor Paroki Maria Bintang Laut Kokonao bertolak dari Kokonao dengan speedboat berbahan baku fiber. Rombonan sempat membuang jangkar dan berlabuh singgah di Kampung Tapormai utk memberi pelayanan sakramen kepada umat di Kampung Tapormai. Juga sekaligus melakukan pemberkatan gedung baru Puskesmas Tapormai.

Setelah selesai pelayanan rombongan melanjutkan perjalanan ke Stasi Potowaiburu. Namun karena cuaca di laut sangat buruk -antara lain diwarnai ombak tinggi dan angin kencang- akhirnya motoris memutuskan masuk di Kampung Aindua.

Maka terjadilah insiden kecelakaan di muara Aindua.

Dalam kecelakaan ini, lima orang berhasil selamat: Pastor Driyan SCJ, Sr. Reza FCh, beberapa guru YPKK, dan satu anak.

Sementara, satu penumpang lainnya yakni seorang guru negeri asal dari Maumere yang sudah lama bekerja di Timika dipastikan meninggal dunia.

“Sejak tadi malam, korban selamat telah berhasil dievakuasi. Sementara, jenasah disemayamkan di perumahan guru SD YPPK Aindua,” tulis Romo Edo-Rio SCJ, kakak kandung Sr. Reza FCh dalam sebuah percakapan di medsos internal para imam di Palembang.

Ketiadaan signal telekomunikasi membuat informasi tentang rencana evakusi dan penanganan korban terbatas. Komunikasi hanya bisa diakses melalui Radio SSB yang ada di Kampung Yapakopa.

Kamis siang ini, tim Basarnas beserta Wakil Bupati Mimika Jhon Rettop masih mengusahakan untuk penjemputan korban selamat dan jenazah dengan menggunakan jalur udara.

Rencananya semua anggota rombongan akan langsung dibawa ke Timika untuk proses pengobatan dan perawatan.

“Semoga rencana evakuasi berjalan lancar. Mari kita satu hati dalam doa untuk rombongan yang selamat.

Terimakasih Tuhan, Engkau melindungi Romo Driyan SCJ, adikku Sr. Reza FCh, guru-guru dan anak sekolah.

Tuhan, Berilah kebahagiaan abadi untuk guru YPPK Kanisius Ero yang meninggal,” tulis Romo Edo-Rio SCJ.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version