Home BERITA Sr. Cherubine OSF (95), Pertanda dari Tuhan (1)

Sr. Cherubine OSF (95), Pertanda dari Tuhan (1)

1
Sr. Cherubine OSF yang di awal Januari 2023 sudah berumur 95 tahun. (Titch TV/Mathias Hariyadi)

BARU kelas V SD di Solo, Sr. Cherubine OSF (95) baru boleh menerima Sakramen Permandian. Sejak awal, keinginannya masuk Katolik -dan kemudian ingin menjadi seorang suster biarawati- tidak pernah mendapat restu dan izin dari orangtuanya.

Ketika masyarakat internasional digegerkan dengan pecahnya Perang Dunia II dan di Jawa mulailah penjajahan kolonial Jepang, Sr. Cherubine OSF terpaksa berhenti sekolah.

“Sekolahnya tutup karena efek Perang Dunia II dan Perang Asia Timur Raya,” ungkap biarawati Kongregasi Suster-suster Santo Fransiskus dari Tobat dan Cinta Kasih Kristiani (OSF Semarang) menjawab Ping dari Titch TV di rumah kasepuhan Biara OSF Magdalena Daemen di kawasan Bukit Semarang Barat (BSB), Mijen, Semarang Barat, Rabu 4 April 2023.

Singkat cerita, sejak lulus sekolah ia berhasil mengampu kerja sebagai karyawan administrasi di sebuah kantor polisi; lokasinya tidak jauh dari Gereja Paroki Purwosari, Kota Solo, Jateng.

Tiga cowok

Saat itu, Sr. Cherubine OSF mengaku lebih suka jalan kaki selama satu jam ke kantor. Sesekali waktu, ada teman lelaki akrab mengajaknya pulang naik mobil bersama. “Saya memilih ajak teman lain menemani kami pulang berdua,” kenangnya.

Masa remajanya berlangsung gembira. Sampai-sampai ada tiga lelaki yang mencoba “merebut” isi hatinya agar bisa menjalin relasi lebih dekat.

“Tapi kok ya di hati terdalam saya ini selalu merasa kurang sreg kalau harus ‘jalan’ sama teman pria,” ujar suster biarawati OSF yang di bulan Agustus 2023 nanti akan merayakan pesta hidup membiara selama 65 tahun.

Memilih jalan hidup mana

Sekali waktu, hatinya sedikit gundah. Ia harus memilih apakah mau jalan bersama pria yang mendekatinya atau menuju jalan hidup bakti kepada Tuhan.

Ia mengaku mendapat “ilham” pilihan hidup itu dari sebuah mimpi. Tentang kondisi sebuah taman indah penuh bunga di mana ada sinar terang menyinari sebuah pohon.

“Dan terang itu menarik hati saya,” begitu kisah ceritanya dalam mimpi tersebut.

Mendapat pertanda

Jalan menuju hidup bakti semakin terang. Terjadi ketika sekali waktu Paroki Purbayan dan Paroki Purwosari di Solo menggelar acara Natalan Bersama.

“Tak mengira, di situ saya bertemu dengan teman pria akrabnya. Dan saya melihat dia sudah gandeng tangan dengan pemudi lain. Itu sudah jadi pertanda bagi saya, bahwa jalan hidup saya adalah tidak berkeluarga,” terang Sr. Cherubine OSF mantap jiwa yang awal Januari tahun 2023 lalu genap merangkai usia 95 tahun.

Prinsip fundamental hidup religius sebagai suster biarawati OSF

Kisah hidupnya menjadi suster OSF kian lapang ketika dia kemudian dimotivasi oleh Romo Partasuparta SJ untuk belajar di Kidul Loji, Yogyakarta.

Di lembaga pendidikan yang dikelola oleh para suster OSF itulah, Sr. Cherubine OSF semakin mantap menjalani hidup bakti sebagai calon biarawati OSF.

Sebelum masuk, akhirnya kedua orangtuanya yang dulu “nggondheli” (melarangnya bergabung masuk) memberi nasihat penting bagi hidupnya.

Kalau jadi suster biarawati OSF, kamu harus ingat empat hal penting ini. Yakni, mau dan bisa hidup sederhana. Berjiwa sosial. Jangan suka memanjakan diri sendiri. Dan kerja keras.

“Rupanya etos kehidupan itu saya rasakan cocok dalam perjalanan hidup saya sebagai suster OSF,” tegas Sr. Cherubine OSF yang di usia lanjut umur 95 tahun ini masih mampu “mandiri” dalam banyak hal.

Kredit: Titch TV/Mathias Hariyadi

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version