Home BERITA Sr. Sandra Supit SJMJ, Panggilan Hidup Religius Pertama-tama Tumbuh di Keluarga (1)

Sr. Sandra Supit SJMJ, Panggilan Hidup Religius Pertama-tama Tumbuh di Keluarga (1)

0
Sr. Sandra Supit SJMJ (Titch TV/Stefanus Budi Handoyo)

KELUARGA adalah basis awal munculnya benih-benih panggilan hidup bhakti menjadi religius atau diosesan. Ini tak ditampik oleh Sr. Sandra Supit SJMJ, kini Provinsial Kongregasi Suster Jesus Maria Joseph Provinsi Makassar.

Ia berani mengatakan itu, justru karena suster biarawati SJMJ asal Tomohon di Sulut ini mengalami dinamika batin seperti itu.

Kondisi keluarganya telah memungkinkan benih-benih panggilan religius itu bisa tumbuh berkembang di dalam hatinya.

Kenal SJMJ sejak usia muda

Ia masuk Kongregasi SJMJ, justru juga karena sejak kecil ia mengenal sepak terjang para suster SJMJ baik di lingkungan keluarga, paroki, sekolah, dan rumah sakit.

Kisah kecil berupa syering pribadi Sr. Sandra Supit ini semakin meneguhkan kebenaran, keluarga pertama-tama menjadi pondasi dasar darimana panggilan hidup bhakti itu tumbuh dan berkembang.

Sr. Sandra SJMJ bersama Uskup Keuskupan Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung dan Sr.Theresia SJMJ di pelataran depan kapel dan Biara SJMJ di Pulau Lembata, NTT, usai pemberkatan kapel dan biara, Rabu 28 Februari 2023. (Titch TV/Stefanus Budi Handoyo)

Karena itu, Gereja perlu terus dan serius memberi perhatian besar pada kerasulan merawat keluarga-keluarga kristiani agar iman anak-anak bisa tumbuh berkembang dan menjadi dewasa secara manusiawi dan spiritual.

Dan Provinsial Kongregasi SJMJ Provinsi Makassar -Sr. Sandra Supit SJMJ- mengalami indahnya hidup kristiani di dalam keluarga ideal seperti itu.

Terbang tiga kali ke Lembata bersama Sr. Sandra Supit SJMJ

Program Bincang-bincang Panjang bersama Titch TV ini terjadi di Biara SJMJ Gua Lourdes Kupang hari Minggu tanggal 26 Februari 2023.

Berlangsung pada malam hari, setelah seharian kami bertiga dibuat lelah secara psikis dan capai fisik. Lantaran mengalami dua kali penerbangan dari Kupang, gagal mendarat di Pulau Lembata.

Karena pesawat mengalami gangguan cuaca berupa hujan dan angin kencang di atas 30 knots yang memaksa pilot membatalkan proses pendaratan di Pulau Lembata dan memutuskan return to base di Bandara El Tari Kupang, NTT.

Hari Senin siang esok harinya (27/2/2023), pada penerbangan ketiga kalinya ke Lembata pesawat yang kami tumpangi bersama Sr. Sandra Supit SJMJ akhirnya berhasil mendarat dengan selamat. (Berlanjut)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version