Home BERITA Suami-istri Bersaksi di Pertemuan Pastoral X Regio Gerejawi Nusa Tenggara

Suami-istri Bersaksi di Pertemuan Pastoral X Regio Gerejawi Nusa Tenggara

0
Pertemuan pastoral regio gerejawi Nusa Tenggara di Mataloko, Bajawa, Flores, NTT.

BERTEMPAT di Kemah Tabor Mataloko, Bajawa, Keukupan Agung Ende, tanggal 18-22 Juli 2016 lalu telah berlangsung  Pertemuan Pastoral (Perpas) X Regio Gerejawi Nusa Tenggara. Perpas ini mengambil tema “Pendidikan Iman dalam Keluarga sebagai Wujud Kerahiman Ilahi”.

Hadir dalam pertemuan ini yakni para uskup dari tujuh keuskupan di NTT:  Mgr. Petrus Turang bersama utusan dari Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Vincentius Sensi Potokota dari Keuskupan Agung Ende sebagai tuan rumah, Mgr. Hubertus Leteng dari Keuskupan Ruteng bersama utusan, Mgr. Dominikus Saku dari Keuskupan Atambua,bersama utusan, Mgr. Fransiskus Kopong Kung dari  Keuskupan Larantuka bersama rombongan, Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira dari Keuskupan Maumere bersama rombongan, dan Mgr. Silvester San, dari Keuskupan Denpasar bersama para utusan.

Mgr. Edmund Woga dari Keuskupan Weetebula tidak hadir karena alsan kesehatan.

Pertemuan pastoral regio gerejawi Nusa Tenggara di Bajawa, Flores, NTT.
Pertemuan pastoral regio gerejawi Nusa Tenggara di Bajawa, Flores, NTT.

Keluarga adalah tema utama digeluti bersama di forum  Perpas X di Mataloko ini. Keluarga sebagai Gereja kecil sangat penting untuk penanaman nilai-nilai. Itu karena kita semua datang dari keluarga.

Dalam kotbah misa pembukaan pertemuan, Mgr. Sensi mengatakan: “Rumah tangga atau keluarga sebagai sekolah tempat pendidikan iman. Kita diajak kembali ke keluarga-keluarga kita. Kita ditantang oleh sebuah panggilan bersama supaya membangun kembali keluarga-keluarga Katolik.”

Yang menarik,  setiap utusan dari masing-masing keuskupan  menghadirkan  pasangan suami istri. Masing-masing diberi kesempatan memberi kesaksian, suka-duka, pengalaman jatuh bangun dalam keluarga dan dalam mendidik anak-anak.

Salah satu pasutri utusan dari Maumere berkisah tentang bagaimana suka-duka membina keluarga. Sebagai katekis, seharusnya memberi teladan, namun justru ia terlibat dalam perjudian. Namun dengan kemauan kuat, ia akhirnya berjanji pada isteri dan juga dalam doa ia berjanji untuk tidak melakukananya hingga akhirnya ia bisa meninggalkan kebiasaan buruk itu.

Hingga berita ini kami lansir,  forum kegiatan Perpas X masih berlangsung dan  akan ditutup pada hari Kamis tanggal 21 Juli mendatang dengan perayaan ekaristi bersama.

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version