SUARA para gembala tidak didengar di dalam Gereja, tetapi dari layar televisi dan alat teknologi yang lain.
Apa yang kupikirkan di tahun 2008, terjadi saat ini. Pada saat itu, aku melihat bahwa menulis di media sosial itu menjadi salah satu cara untuk menyampaikan kabar baik.
Sekarang, para gembala dan umat mulai bisa beradaptasi menggunakan teknologi dan media sosial.
Lalu, sebagai pertanyaan refleksi: “Apakah peristiwa yang terjadi ini memberikan dampak yang baik bagi iman umat?”
Harus diterima bahwa kita adalah manusia modern dan berada di antara perkembangan teknologi yang semakin modern.
Semua perlu beradaptasi, sehingga pada akhirnya semuanya sadar bahwa teknologi itu bisa mendekatkan para gembala dan umatnya. Dan jangkauannya sekarang, bukan lagi teritorial, tetapi global.
Cara pewartaan berubah, tetapi imanku dan imanmu kepada Tuhan Yesus tidak akan berubah.
Setelah ini akan bermunculan “fans untuk para gembala”. Wow, bisa jadi “selebritis … Ooo.”
Itu, suara para gembala “selebritis”.
Hong Kong, 8 April 2020
Romo Petrus Santoso SCJ 蘇喜樂神父
