Home BERITA Sultan HB X Resmikan Gereja Paroki Bonoharjo, Yogyakarta

Sultan HB X Resmikan Gereja Paroki Bonoharjo, Yogyakarta

0
Ilustrasi: Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko didampingi Pastor Paroki Bonoharjo Rm Noegroho Agoeng Sri Widodo Pr (kanan), dan Vikaris Episkopalis Kevikepan Yogyakarta Barat Romo Yudono Suwondo Pr.

Bertepatan dengan Pesta Nama Santa Maria Mater Dei (Maria Bunda ALlah), pelindung Gereja Paroki Bonoharjo, dilangsungkan peresmian gedung gereja dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, disaksikan Bupati Kulonpogo Sutedjo, Sabtu (01/01/2022).

Dalam peresmian itu dilakukan juga pemberkatan (penahbisan) oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko Pr dalam sebuah perayaan ekaristi. Bapa Uskup didampingi Pastor Paroki Bonoharjo Rm. Petrus Noegroho Agoeng Sri Widodo Pr dan Vikaris Episkopalis Kevikepan Yogyakarta Barat Rm Yudono Suwondo Pr.

Hadir pula Vikep Kategorial Rm. Yohanes Dwi Harsanto Pr, Pastor Paroki Salam (Magelang) Romo Paulus Susanto Prawirowardoyo Pr, Pastor Paroki Gamping Romo Heri dan Yosep Nugroho Tri Sumartono Pr, Pastor Paroki Sedayu Romo Ambrosius Heri Krismawanto Pr, Pastor Paroki Klaten Romo Antonius Amisani Kurniadai Pr, dan Pastor Paroki Boyolali Romo JB. Rudi Hardono, Pr

Mgr. Rubiyatmoko mengatakan, Gereja Paroki Administratif Bonoharjo, sebagai persekutuan umat beriman kepada Yesus mesti hadir dan membawa berkat bagi masyarakat sekitarnya.

Senada dengan itu dalam sambutan tertulisnya Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan, L Amrih Jinangkung mengatakan, bangga dengan keberhasilan pembangunan Gereja di Bonoharjo dan diharapkan warga paroki bisa menjadi semakin bersemangat dalam kehidupan imannya, juga dalam pelayanan kepada masyarakat sekitarnya.

Foto : Lourentius EP

Menyerupai Saron

Gedung bangunan gereja dibuat menyerupai saron atau gamelan dengan hiasan-hiasan khas Jawa. Sebuah simbol yang ingin menyatakan gereja yang inklusif, yaitu gereja yang menyatu dengan masyarakat serta menghargai dan memelihara serta melestarikan kekayaan budaya yang ada di Indonesia.

“Mari kami jadikan gereja yang indah ini sebagai tempat untuk mengungkapkan cinta kita kepada Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan kita melalui perayaan liturgis dan kegiatan rohani lainnya,”kata Bapa Uskup.

Dalam kesempatan yang sama, Dewan Harian Paroki Bonoharjo R. Arifin Nugroho, mengatakan sangat senang dengan diresmikannya gereja yang beberapa ornamennya disesuaikan dengan kebudayaan setempat, seperti lukisan Jalan Salib versi Wayang Beber karya Petrus Harjaka, patung Maria Bunda Allah mengenakan pakaian jawa dari batu kali setinggi 2.9 meter karya L. Ismanto asal Magelang dan desain gereja oleh Petrus Martaji Joko.

“Luas halaman area paroki sekitar 6.000 meter persegi, dengan luas banguan gereja 880 meter persegi, dengan kapasitas umat sebanyak 672 orang,” ucap Arifin Koordinator Tim Teknis Pembangunan Gereja.

Salah satu umat Lingkungan Maria Regina, Fransisca Tiara Santi mengatakan, sangat senang dengan selesainya pembangunan gereja yang baru. Dulu bangunannya kecil dan umat harus berebutan masuk untuk mendapatkan kursi, sekarang tidak lagi semua bisa masuk dan bisa berdoa lebih nyaman. “Saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan Yesus atas semua ini,”kata Santi.

Foto : Emmanuela Widya Kristianti

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version