DI Selasa 1 September 2015
kudiminta mengisi acara
pada Sinode Gereja Isa Almasih
atau disingkat GIA
yang berlokakarya di Bandungan
menggagas rancang bangun
suatu Liturgi Kontekstual
dalam pendekatan Kesakralan
waduh luar biasa tema Itu
bagaimana kubisa mengupasnya
syukurlah di Gereja Katolik Roma
ada “Sacrosanctum Concilium”
yakni Konstitusi tentang Liturgi Suci
satu dokumen Konsili Vatikan II
yang mencerahkan Kita
untuk membangun Liturgi Suci
yang hidup dan partisipatif
hingga umat kian cerdas
dan tangguh dan dewasa
dalam iman yang diungkapkan
melalui tanda dan sarana Kasih
serta berbuah dalam kehidupan
maka kuolahlah dari Sana
bahan yang kubagikan
kepada para Pendeta
peserta Lokakarya Sinode GIA
yang dari seluruh Indonesia
dan kesakralan Liturgi itu
sumbernya hanya Satu
yakni Misteri Paskah Kristus
yang dikenang dihadirkan
penuh hormat dan syukur
maka Liturgi Suci menguduskan
karena Kristus Sang Penebus
dikenang dihadirkan
memurnikan kehidupan kita
yang sering berlumuran dosa
dan Liturgi Suci itu sesungguhnya
sumber dan puncak Kehidupan
baiklah kita rayakan setia selalu
dengan Sukacita dan Gembira
agar berbuah Kebahagiaan
dan Keselamatan
dan Mereka bilang
ini sungguh memperkaya Kami
yang sering miskin paham Liturgi
semoga bermanfaat
dan menjadi Berkat
merancang Liturgi Kontekstual
yang membuat Umat
kian bersahabat dengan Tuhan
peduli pada semesta dan Sesama
dan beribadat penuh Martabat
di hadirat Sang Juruselamat