PERTEMUAN Karitas Asia kili ini diikuti oleh sejumlah orang perwakilan lembaga Gereja bidang kemanusiaan ini. Mereka datang dari 13 negara, antara lain dari India, Srilanka, Nepal, Filipina, Kazhakstan, Timor Leste, dan tuan rumah Indonesia.
Pertemua ini berlangsung mulai tanggal 8-12 Mei di Ruteng. Tema pertemuan adalah “Sustainable Agriculture, Exposure Visit and Learning.”
Para peserta ingin berbagi informasi tentang praktik melakukan pertanian organik berkelanjutan. Dalam kaitan ini ada dua pokok berbagi informasi utama.
- Karitas Kamboja berbagi info tentang teknik pembuatan pupuk organik dengan mikroorganisme, pupuk bokasi jebakan serangga. Selain itu, mereka juga bicara tentang sistem garansi parstisipatif yang menjamin produk organik petani itu bisa disertifikasi dan dipasarkan dengan harga bagus.
- Karitas Keuskupan Ruteng berbagi kisah tentang pastoral kontekstual integral dalam upaya memberi kekuatan pada hidup ibu-ibu migranmelalui praktik pertanian organik.
Berangkat dari realitas
Karina Indonesia memilih Keuskupan Ruteng, karena di sini telah dikembangkan pastoral karitatif yang bertolak dari kehidupan dan kebutuhan konkret umat serta pendekatan holistik yang melibatkan komisi-komisi di keuskupan. Bukan hanya PSE, tapi juga Komisi Kateketik, Pendidikan, JPIC, Keluarga dll.
Pendekatan integral ini memperhatikan aspek community building, capacity building, spirituality building dan networking building.
Hari Rabu (9/5) kemarin berlangsung lokakarya dan berbagi pengalaman di atas. Hari Kamis (10/5) ini ada kunjungan lapangan ke kelompok ibu-ibu migran dampingan Karitas Ruteng di delapan kelompok di dua paroki.
Lokakarya ini juga dihadiri para pemangku kepentingan lainnya yang selama ini bekerjasama dengan Karitas Ruteng: Pemerintah Kabupaten Manggarai.
Wakil Bupati dan beberapa kepala dinas hadir, kepala desa terkait, LSM, sejumlah mahasiswa dan pelajar serta ibu-ibu migran dampingan Karitas Ruteng.
