Home BERITA Sylvia Gani (75), Atlit Tembak Nasional dan Juri Menembak Internasional (1)

Sylvia Gani (75), Atlit Tembak Nasional dan Juri Menembak Internasional (1)

0
Sylvia Gani, atlit tembak nasional dan juri menembak internasional (Mathias Hariyadi)

OLAHRAGA menembak ternyata tidak segampang yang dibayangkan. Setidaknya kesan gampang itu biasanya muncul di benak penonton, ketika di TV ada tayangan orang melakukan olahraga menembak.

Padahal, olahraga menembak ini punya segudang aturan main. Yang perlu dipenuhi dan serius harus ditaati. Baik oleh pelaku olahraga tembak maupun official dan apalagi juri menembak.

Hal ini dipaparkan dengan sangat gamblang oleh Sylvia Gani (75). Ia merintis karir profesional sebagai atlit tembak nasional selama kurun waktu 14 tahun lamanya.

Sesudah itu, barulah perempuan semampai asal Malang ini mengawali karier barunya sebagai juri menembak. Baik di forum perlombaan menembak skala nasional dan internasional.

Kita mulai saja dari tahap persiapan 

“Setiap pelaku olahraga menembak dituntut memilikli daya konsentrasi sangat tinggi. Saat menembak, ia harus dalam kondisi emosi seimbang.

Juga diharapkan punya kecermatan daya penglihatan mata yang terang agar mampu titis menembak sasaran,” ungkap atlit nasional dan juri menembak internasional dengan punya nama asli Maria Ignatia Shanti Dewi menjawab Titch TV di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat, pertengahan April 2023.

Sylvia Gani sendiri terjun ke olahraga menembak itu secara kebetulan saja. Gara-gara sering diajak suaminya yang suka berburu menembak sasaran di hutan atau di tempat lain.

Sekali waktu, kenang Sylvia, ia diajak orang berburu menembak kalong di sebuah lokasi ruang terbuka di wilayah Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Ilustrasi: Pulau Kalong-atau Pulau Kelelawar di Labuan-Bajo, Fllores, NTT. (Yanti Yusma)

Menembak kalong di Juwana, Kabupaten Pati

Saat itu, meski sudah berkeluarga, Sylvia belum dikaruniai anak. Karena itu, ajakan orang untuk berburu menembak kalong yang suka “nggantung” di pepohonan disambutnya dengan girang.

“Menembak itu ya harus pakai logika. Tidak asal der-der-dor saja,” ungkap Sylvia ketika ia memakai “logika” saat mau menembak kalong-kalong yang “nggantung” di dahan pohon di sebuah lahan kosong di Juwana.

“Sejak awal, saya berpikir ini. Jangan menembak kalong di bagian badannya. Meskipun tembakan itu bisa kena sasaran, kalong-kalong itu malah akan semakin mencengkeram pada dahan.

Saya harus menembak bagian kepalanya. Ketika berhasil kena kepalanya, maka cengkeramannya di dahan otomatis akan lepas. Kalong-kalong itu pasti akan jatuh ke tanah,” kata Sylvia.

Titis tembakannya

Kontan ketika tembakannya kena sasaran, semua orang berteriak senang.

“Wuih kamu benar-benar titis (tepat kena sasaran) tembakanmu,” begitu kerumunan para penembak amatiran itu meneriaki bangga atas kemampuan tembak Sylvia.

Sejak pengalaman menembak kalong tepat sasaran itu semakin diketahui orang banyak, maka tanpa dia rancang sebelumnya kariernya menuju posisi calon atlit tembak daerah Jateng mendadak terbuka baginya.

14 tahun berkarier sebagai atlit tembak nasional

Setelah bertahun-tahun mewakili Provinsi Jateng, akhirnya Sylvia Gani berhasil mengukuhkan dirinya selama 14 tahun sebagai atlit tembak nasional.

Sebagai atlit tembak di Timnas, Sylvia Gani membakukan catatan prestasinya mulai tahun 1983-1997 dengan hasil utama:

  • Medali Emas di SEA Games Kuala Lumpur tahun 1989 dalam event Air Rifle 10 meter Women Perorangan dan tim.
  • Medali Emas dan rekor SEA Games Manila tahun 1991 dalam event Air Rifle 10 meter Women Perorangan.
Sylvia Gani saat masih aktif berkarier sebagai atlit menembak nasional. (Dok. pribadi Sylvia Gani)

Karir menembak tahun 1983-1997 sebagai anggota Timnas Menembak (non stop) dengan hasil:

  • 1985 medali perunggu SEAG Bangkok event 10M Rifle.
  • 1987 medali perak SEAG Jakarta event 10M Rifle.
  • 1989 medali emas SEAG Kuala Lumpur event 10M Rifle.
  • 1991 medali emas SEAG Manila event 10M Rifle dan rekor SEAG.
  • 1993 medali perak SEAG Singapore event 10M Rifle.
  • 1991 dan 1992 dilibatkan sebagai penerjemah pada penataran pelatih,sertifikat terlampir.
  • 2001 dilibatkan sebagai asisten pelatih utk timnas ke SEAG Kuala Lumpur
  • 1998-2007 sebagai pelatih Pengda Jateng untuk PON 2000 di Surabaya dengan hasil medali emas Air Rifle Hunting pi.
  • Pada PON 2004 Palembang dengan hasil medali emas perorangan dan beregu event Air Rifle Hunting pa dan pi.
  • 2014-2016 sebagai pelatih PON Pengprov Papua untuk PON Jabar hasil satu atlit pistol pi berhasil masuk final dan dua atlit senapan pa masuk final; yang seorang mendapat medali perak atas nama Farid Prayudha dalam event 10M rifle Pa.
Poster sebuah event menembak di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat. (Mathias Hariyadi)
Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat, tampak dari wajah depan. (Mathias Hariyadi)

Lapangan Tembak Senayan jadi “rumah dan keluarga kedua”

Dengan catatan rekor prestasi di lapangan tembak di atas, maka Lapangan Tembak Senayan dan Perbakin selama bertahun-tahun lamanya sudah seperti menjadi “rumah dan keluarga kedua” bagi Sylvia Gani.

Tak heran, usai mendarat langsung dari Singapura, Sylvia Gani sengaja mengajak Titch TV duduk ngobrol bicara soal pernak-pernik olahraga menembak di Lapangan Tembak Senayan sekaligus Kantor Perbakin Jakarta.

Singkat kata, demikian kesimpuan Sylvia Gani, olahraga menembak itu butuh kematangan emosional yang “tinggi”. Agar keseimbangan emosi terjaga saat melakukan tembakan.

Pikiran harus tenang, nafas teratur, dan detak jantung harus beraturan.

Karena semua faktor itu akan sangat mempengarungi tingkat akurasi tembakan. (Berlanjut)

Pemandangan umum arena tembak di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat. (Mathias Hariyadi)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version