Home BERITA Syukur Hidup Membiara 70, 60, 40, 25 Tahun Para Frater Bunda Hati...

Syukur Hidup Membiara 70, 60, 40, 25 Tahun Para Frater Bunda Hati Kudus (BHK) Malang

0
Para Frater Kongregasi Bunda Hati Kudus (BHK) yubilaris merayakan pesta hidup membiara selama 70, 60, 40, dan 25 tahun. Mereka serempak mengenakan selendang di leher. (Laurensius Suryono)

HARI Minggu tanggal 15 September 2024 lalu. Saat itu di Kota Malang, jarum jam baru menunjukkan pukul 10.00 WIB. Langit sangat cerah; bahkan cenderung terik panas matahari khas musim kemarau.

Dalam kondisi panas seperti ini, toh masih berlangsung gelaran prosesi para misdinar, empat frater Kongregasi Bunda Hati Kudus (BHK) yang sedang merayakan pesta hidup membiara mereka. Di barisan belakang ada imam konselebran serta para imam konselebran tengah memasuki Kapel Susteran Misericordia (MC) Malang. 

Mereka hendak merayakan Perayaan Ekaristi Syukur untuk para Frater BHK yang telah dengan setia menjalankan kaul-kaul religius mereka. Ada yang merayakan pesta hidup membiara selama 25, 40, 60 tahun. Bahkan ada yang sudah melakoni hidup membiara selama 70 Tahun.

Pastor Selebran Romo Dimas Caesario bersama Romo Wim Peeters SMM yang bertindak menjadi penerjemah. (Laurensius Suryono)

Frater Maria Leo BHK telah 70 tahun hidup membiara. Sekarang usianya sudah sekitar 85 tahun. Sengaja hadir di Kota Malang dari Negeri Belanda untuk merayakan yubileum kesetiaannya dalam panggilan hidup bakti pada Kongregasi Frater-frater Bunda Hati Kudus (BHK).  

Dua frater BHK yang merayakan pesta 60 tahun hidup membiara sayangnya tidak hadir di Malang. Mereka ada di Negeri Belanda dan masih tetap dalam keadaan sehat, yaitu:

  • Fr. M. Wim Heister BHK.
  • Fr. M. Erik Lundgreen BHK.

Ada tiga frater BHK merayakan 40 Tahun dan seorang frater lainnya merayakan 25 tahun hidup membiara. Mengenakan jubah panjang warna hitam gelap, keempat frater yubilaris ini adalah:

Pesta hidup membiara selama 40 tahun membiara, yakni:

  • Fr. M. Canisius BHK.
  • Fr. M. Herman Yosep BHK.
  • Fr. M. Dismas BHK.

Sedangkan, Fr. M. Titus BHK merayakan pesta hidup membiara selama 25 tahun.

Para Frater Bunda Hati Kudus (BHK) yubilaris bersama Pemimpin Umum Kongregasi Frater BHK. (Laurensius Suryono)

Para frater BHK yubilaris ini duduk di deretan bangku paling depan di Kapel Misericordia. 

Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Sekretaris Keuskupan Malang Pastor Yusuf Dimas Caesario Pr. Ia menggantikan Bapak Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto O.Carm yang saat bersamaan harus menerimakan Sakramen Krisma di sebuah paroki di Kota Malang.

Perayaan ekaristi digelar imam konselebran bersama imam konselebran Romo Wim Peeters SMM, Romo Antonius Sad Budianto CM, dan tiga pastor lainnya.

“Kita berkumpul di kapel untuk merayakan syukur atas kasih karunia Allah yang tercurah ke dalam para frater yang merayakan 25, 40, 60 dan 70 tahun hidup membiara. Ini sungguh merupakan proses perjalanan panggilan yang panjang, Kita juga bersyukur atas kasih setia Allah yang telah menyertai konfrater kita,” demikian pengantar dari Imam Selebran.

“Kalau seandainya Tuhan Allah mengabulkan satu permintaan dari saudara, kira-kira meminta apa? Seorang frater mengatakan: minta berkat berupa anugerah kesehatan umur panjang dan keselamatan.”

“Kalau pertanyaan yang sama ditujukan kepada saya, maka inilah jawabannya: saya ingin supaya mengerti apa yang Tuhan pikirkan. Karena dengan mengerti jalan pikiran Allah, maka itulah jalan keselamatan untuk kita.”

Fr. M. Wim Heister BHK, dan Fr. M. Erik Lundgreen BHK dari Negeri Belanda,. Mereka merayakan 60 tahun hidup membiara. (Ist)

Homili yang berkisar dari bacaan Injil Markus 8:27-35. “Saudara yang terkasih bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk merenungkan kembali panggilan kita sebagai murid-murid Kristus; khususnya panggilan hidup membiara bagi para konfrater BHK yang hari ini boleh merayakan hidup membiara.”

“Menurut kamu siapakah aku ini? Pertanyaan ini tidak hanya ditujukan kepada para rasul, tetapi juga para frater yang berulang tahun hidup membiara. Bagi para frater yang telah menyerahkan hidup mereka dalam kongregasi. Pertanyaan ini menjadi dasar dari segala pengurbanan dan pelayanan hidup mereka.”

Demikian penggalan homili oleh Pastor Dimas Caesario Pr.

Uniknya dalam perayaan ekaristi ini ada penerjemahan bahasa dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Belanda. Dilakukan oleh Pastor Wim Peeters SMM. Karena ada beberapa tamu dari keluarga yubilaris datang dari Negeri Belanda. 

Sesudah homili selesai dilanjutkan dengan pembaharuan kaul kebiaraan oleh Frater Maria Leo BHK dan keempat yubilaris lainnya di depan altar persembahan. Dilakukan sambil memegang lilin menyala dan disaksian oleh para selebran dan konselebran. Sesudahnya mereka menerima selendang dari Pemimpin Umum Kongregasi.

Di ruangan dalam Kapel Misericordia penuh dengan tamu undangan. Baik dari keluarga para yubilaris, perwakilan guru dan tenaga kependidikan satuan pendidikan Yayasan Mardiwiyata, dan para suster biarawati berbagai tarekat di Kota Malang, serta para tamu undangan lainnya.

Sambutan wakil yubilaris di akhir ekaristi disampaikan Frater Maria Leo BHK dalam bahasa Indonesia. Namun dibacakan oleh seorang suster. Intinya, ia menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan menjaganya selama ini.

Para tamu undangan memenuhi Kapel Susteran Misericordia (MC) Malang. (Laurensius Suryono)
Para Frater BHK yubilaris yang merayakan pesta hidup membiara mereka berfoto bersaama anggota koor usai perayaan ekaristi. (Laurensius Suryono)

Superior General Kongregasi Frater-frater BHK juga menyampaikan sambutannya. Intinya, ia juga berterimakasih untuk kesetiaannya sampai sejauh ini dan tetap terus berkarya dalam panggilannya.

Petugas liturgi, pemazmur, dan koor kali ini dipersembahkan oleh kelompok koor dari Kapel Santo Bonifasius Paroki Katedral Malang.

Karya Para Frater BHK

Para frater yubilaris dari Indonesia sampai saat ini masih aktif berkarya dalam Yayasan Mardiwiyata, ada yang menjadi Kepala Sekolah, guru, serta kepala subperwakilan yayasan di Surabaya dan Palembang.

Kongregasi Frater-frater BHK mempunyai Yayasan Mardiwiyata. Dengan karya pokok yakni mengelola 22 satuan pendidikan; mulai TK, SD, SMP, dan SMA di berbagai kota di Indonesia dengan Kantor Pusatnya di Malang.

Kota-kota tersebut antara lain Malang, Kediri, Surabaya, Palembang, Ndao-Ende, Maumere-Sikka, Podor-Larantuka, Weetebula-Sumba Barat Daya, dan Nunukan Kaltara.

Kapitel

Informasi dari salah satu frater BHK, hari-hari ini sedang berlangsung kapitel di Rumah Retret Magdalena Postel Malang. Persisnya berlangsung kurun waktu 8-27 September 2024.

Para yubilaris juga termasuk peserta kapitel tersebut. Semoga sukses.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version