“PULAU Flores dan Timor tetap menjadi tanah yang subur untuk panggilan imam biarawan dan biarawati”, demikian disampaikan oleh Uskup Keuskupan Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota dalam sambutannya di akhir upacara tahbisan tujuh imam baru.
Dunia terus di-supplay tenaga imam biarawan-biarawati dari Flores, Timor, dan NTT pada umumnya. Mereka ada di mana-mana di segenap penjuru dunia, maka kita terus memohon agar Tuhan tetap memberkati Flores dan Timor di Provinsi NTT. Demikian inti sambutan Uskup Penahbis.
Tahbisan yang diselenggarakan di Gereja Roh Kudus Mataloko di Kabupaten Ngada ini terjadi hari Senin 11 Januari 2021.
Prosesinya telah dipikirkan secara matang berbulan-bulan sebelumnya. Melalui berbagai pertimbangan oleh Bapak Uskup Keuskupan Agung Ende yang juga menjadi bagian dari anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19.
Jangan sampai pelaksanaan tahbisan menimbulkan blunder dengan terciptanya cluster baru. Maka, panitia dengan tegas keras memperhatikan protokol kesehatan pada seluruh acara tahbisan. Undangan untuk imam biarawan-biarawati serta umat paroki sangat dibatasi, termasuk juga undangan untuk keluarga imam tertahbis juga dibatasi.
Pesan lain Bapak Uskup kepada umat beriman yang hadir adalah mengajak kita sekalian dan bersama segenap gereja universal dan Gereja-gereja lokal untuk bersyukur kepada Tuhan yang begitu Maha Baik selalu menganugerahkan apa yang Gereja dan dunia butuhkan. Yakni, anugerah imamat dalam diri para imam dan secara khusus pada ketujuh imam baru.
Ini menggembirakan dan pantas disyukuri, ketika dunia terus-menerus membutuhkan orang-orang yang secara total memberi diri untuk pelayanan dan pengabdian.
Pesan khusus kepada keluarga ketujuh imam baru sebagai berikut:
“Melalui keluarga-keluarga kita, Tuhan memenuhi doa-doa gereja dan umat manusia sejagad akan tenaga-tenaga khusus yang memberi diri total untuk pengabdian pelayanan. Karena itu dan kepada keluarga ketujuh imam baru, atas nama Gereja menyampaikan penghargaan dan terimakasih. Kamu telah merelakan yang termahal dari keluarga untuk Gereja dan dunia.
Maka, pada gilirannya Tuhan akan mengimbangi dengan berkat berlipat ganda dengan cara; bukan dengan perhitungan kita.”
“Ketika ketujuh putramu hari ini secara definitif mengikat diri untuk perkara-perkara Allah secara total atas nama Gereja, saya minta agar biarkanlah ketujuh puteramu bebas dari segala harapan dan perhitungan-perhitungan keluarga supaya mereka sepenuh diri mengabdikan diri dalam pelayanan-pelayanan yang dipercayakan Gereja,” demikian harapan Mgr. Vincentius.
Sudah 90 tahun
Gereja Katolik Roh Kudus Mataloko telah berusia sekitar 90 tahun dan baru saja direnovasi pada tahun 2019. Akibatnya, upacara tahbisan yang memakan waktu selama empat jam itu kelihatan bersih terasa nyaman dan khidmat.
Upacara tahbisan imam ini juga dihadiri oleh Provinsial Tarekat Imam SMM Romo Antonius Tensi SMM. Ia sendiri yang menyampaikan penugasan kepada tiga pastor SMM yang baru.
Adapun ketujuh imam baru tersebut dan tempat penugasannya adalah:
- Pastor Lasarus Didimus Bhute Pr, imam Keuskupan Agung Ende.
- Pastor Yanuarius Due Kolin Pr, imam Keuskupan Agung Ende.
- Pastor Saferinus Njo SMM ditugaskan sebagai misionaris di Fatima, Portugal.
- Pastor Bronislawa Saryono Nasredin ditugaskan sebagai Pastor Rekan di Paroki Bunda Maria Tak Bernoda Putussibau, Keuskupan Sintang, Kalimantan Barat.
- Pastor Petrus Sola Dopo SMM ditugaskan sebagai Pastor Rekan di Paroki Petrus Kanisius Kandui, Keuskupan Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
- Pastor Yohanes Mikot Fios OCD.
- Pastor Paskalis Boylon Tokae OCD.
Untuk kedua imam Tarekat OCD, tempat tugas akan disampaikan kemudian.
Sebelum Perayaan Ekaristi tahbisan imam berakhir, ketujuh imam baru memberkati dan mendoakan Bapak Uskup, orangtua masing-masing dan umat yang hadir.
Proficiat atas tahbisan 7 imam…..