Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Tak Jemu-jemu Berdoa

Tak Jemu-jemu Berdoa

0
Melibatkan Tuhan dalm hidup lewat doa

Puncta 18.11.23
Sabtu Biasa XXXII
Lukas 18: 1-8

BUNYI nada dering di WA terdengar. Aku membaca pesan yang diteruskan. “Mi, doain ya, besok aku ada presentasi workshop, supaya bisa lancar dan sesinya dapat hasil yang baik.”

Aku membalas, “Aku ikut mendoakan ya, semoga anaknya berhasil.”

Pagi-pagi sudah dikirim WA, “Siap ngonthel sepeda ke gereja untuk mendoakan anak yang nanti malam mau ujian di depan dosen.”

Aku membalas lagi, “Saya ikut mendoakan dalam misa harian pagi ini.”

Sore harinya, aku dikirimi pesan lagi di WA, “Mau latihan koor di gereja, sekalian masih ada waktu mendoakan anak yang nanti ujian.”

Tak henti-hentinya ibu itu berdoa. Setiap ada kesempatan selalu diluangkan waktu untuk berdoa.

Tidak cukup dengan doa, masih ditambah lagi dengan puasa. Ibu itu mengadakan laku prihatin demi keberhasilan anaknya yang sedang menempuh studi di Belanda.

Sebelum pergi tidur, aku buka WA dan membaca pesan, “Good Nite, baru selesai vidcall, anakku berhasil (ditambahi emoticon jempol). Makasih doanya. Mat istirahat.”

Yesus menegaskan kepada murid-murid-Nya untuk tidak jemu-jemu berdoa. Perumpamaan tentang janda dan hakim itu mau menggambarkan bagaimana Allah tidak mungkin diam saja. Allah selalu mendengarkan doa-doa umat-Nya.

“Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya. Ia akan segera menolong mereka,” kata Yesus.

Para murid diminta untuk tidak jemu-jemu berdoa meminta kepada Tuhan. Begitu pula kita jangan pernah berhenti berdoa.

Apakah kita sudah berusaha sungguh-sungguh? Bagaimana sikap kita kalau doa kita belum didengarkan Tuhan, apakah kita putus asa dan berhenti berdoa?

Ada anak muda yang tidak putus berdoa. Ia menulis di dinding kamar belajarnya. “We have to Push: Pray Until Something Happens,” demikian tulisnya.

Berdoa terus menerus sampai sesuatu (yang kita doakan) terjadi.

Mari kita pun jangan berhenti berdoa. Tuhan pasti akan mengabulkan.

Pergi ke pasar membeli buah,
Mampir warung beli degan.
Jangan pernah merasa lelah,
Doa kita pasti dikabulkan.

Cawas, doa tiada henti
Rm. A. Joko Purwanto Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version