Sabtu, 14 November 2020
3 Yoh 5-8 dan Luk 18:1-8
Dalam keseharian hidup, sering untuk mengatakan bahwa orang tak pernah lelah berdoa diungkapkan dengan kata-kata: “Sembayang sampai kontas (rosario) putus” atau “Berdoa sampai lutut bengkok.”
Hari ini Tuhan Yesus melalui Injil mengajak kita untuk berdoa dengan sungguh-sungguh, berdoa dengan tekun dan tabah. Tidak lelah berdoa.
Mengapa Yesus menyampaikan hal ini? Karena ada kecenderungan dalam diri manusia untuk berhenti berdoa jika merasa doanya tak pernah dikabulkan oleh Tuhan. Atau setelah doa dikabulkan, orang merasa sudah cukup berdoa.
Bagi Yesus, ketekunan dan ketabahan dalam berdoa tidak hanya bila kita membutuhkan sesuatu, melainkan sepantasnya menjadi gaya dan cara hidup kita para murid-Nya.
Doa yang menjadi ungkapan hubungan manusia dalam kasih dengan Allah hendaknya menjadi ciri kehidupan iman kita yang sesungguhnya.
Allah tak pernah tidur. Ungkapan ini mau menegaskan bahwa Allah sebagai Bapa kita tetap selalu memperhatikan kepentingan kita. Allah tahu apa yang kita perlukan. Allah mengerti dan peduli dengan setiap keluh kesah dan doa kita.
Allah tak pernah tidur, Dia akan selalu mengabulkan doa kita. Allah selalu mengabulkan doa kita dengan cara yang sering tidak kita mengerti, bahkan dengan cara yang tidak kita harapkan.
¤ Pertanyaan reflektif untuk kita: Bagaimana hidup doa dan cara kita berdoa? Semoga kita tidak jemu-jemu dan lelah berdoa. Amen.
Selamat pagi. Salam dan doa berkatku.