Home BERITA Tak Seorang pun Dibiarkan Hilang

Tak Seorang pun Dibiarkan Hilang

0
Sylvester Sallone tokoh pemeran John Rambo - Newsweek

Bacaan 1: Yeh 2:8 – 3:4
Injil: Mat 18:1-5. 10. 12-14

BANGSA yang besar adalah bangsa yang selalu menghargai perjuangan para pahlawannya. Dalam peperangan tentu ada saja tentara yang tertangkap dan ditawan musuh sebagai jaminan tertentu.

John Rambo dalam film First Blood 2 mendapat tugas misi penyelamatan para sandera perang Amerika Serikat di Vietnam. Bangsa Amerika tidak ingin meninggalkan para sandera begitu saja namun berusaha keras untuk menemukan mereka dan menyelamatkannya.

Mereka tersandera dalam ketidakberdayaan, harus dicari sampai ketemu. Dengan berbagai rintangan, akhirnya John Rambo menemukan rekan-rekannya yang disandera dan menyelamatkan mereka.

Tuhan Yesus memberikan peneguhan kepada para murid-Nya bahwa Bapa tidak ingin ada seorang pun yang tersesat. “Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang”, demikian sabda Tuhan.

Ada sukacita berlebih jika ada seorang “tersesat (berdosa)” bisa kembali. Harus dibedakan antara “Tersesat” dengan “Hilang”.

“Tersesat” adalah bentuk situasi ketidakberdayaan (kelemahan) seseorang yang membuatnya tersesat arah.

Sedangkan “Hilang”, bisa merupakan bentuk situasi bahwa seseorang dengan sadar “meninggalkan” jalannya.

Dalam mengungkapkan “ketidakberdayaan” tersebut, Tuhan Yesus mengambil contoh seorang anak kecil. Pada masa itu, seorang anak tidak memiliki hak hukum atau kedudukan serta samasekali bergantung kepada orang tuanya.

Seorang anak akan menerima segala sesuatu sebagai sebuah anugerah (tidak menuntut). Maka demikian pula semestinya, bahwa Kerajaan Allah adalah anugerah Allah dan bukannya hasil dari sebuah pahala yang diusahakan manusia.

Pencarian yang “hilang” tidak selalu berhasil, tetapi kembalinya “si tersesat” memberikan kegembiraan Allah. Tidak seorang pun dari “anak kecil” yang tidak berdaya itu dibiarkan-Nya tersesat.

Dengan memakan gulungan kitab, Yehezkiel melambangkan bahwa dia harus menerima berita Allah tersebut dan menyerahkan diri kepada-Nya sebelum memberitakannya kepada umat. Dalam kitab itu terdapat sabda dan hukuman Allah bagi umat-Nya.

Yehezkiel diingatkan Allah bahwa ia akan menghadapi bangsa yang keras kepala yang tidak mau mendengarkan pesan ilahi namun ia harus tetap menyampaikan sabda itu.

Pesan hari ini

Lewat kematian di kayu salib, Tuhan Yesus menyelamatkan orang-orang tersesat, menanggung dosa manusia dan memulihkan kembali hubungan semua orang dengan Allah Bapa.

Allah tidak akan membiarkan seorang pun tersesat maka meski bangsa Israel berada dalam pembuangan, Allah menyatakan bahwa Ia tetap berada diantara mereka lewat Yehezkiel.

Sebab pembuangan itu tidak menyingkirkan belas kasih-Nya.

“Jangan pernah mengabaikan kehidupan. Ada jalan keluar dari segalanya, kecuali kematian” – Winston Churchill

Bersatu Melawan Coronavirus dan tetaplah pakai maskermu

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version