Home BERITA Tanah Rawa

Tanah Rawa

0
Ilustrasi: Gereja St. Petrus Stasi Sebakung, Paroki Penajam di Kaltim yang berokasi di tengah rawa-rawa. (Dok. Liem Tjay)

Jumat, 23 Juli 2021

Kel. 20:1-17.
Mat. 13:18-23.

WAKTU itu adalah masa pembangunan Gereja Paroki St. Petrus Kanisius Kandui, Keuskupan Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Karena lokasi ada di tanah rawa. Maka pertama-tama panitia pembangunan memikirkan bagaimana mengeringkan tanah tersebut dan menimbunnya.

Salah satu ide adalah dengan cara membuat parit yang cukup dalam dan lebar seputar lokasi gereja.

“Parit ini multi fungsi. Yang pertama akan menarik air, hingga tanah lokasi gereja bisa kering. Kedua untuk membuat batas dengan tanah orang lain. Ketiga bisa digunakan untuk budidaya ikan,” kata ketua tim pembangunan.

“Selama ini, kita kesulitan menanam sayur-sayuran. Khususnya musim kemarau, karena tidak tersedianya air. Maka dengan adanya parit yang menampung air kesulitan itu akan bisa kita atasi,” kata salah satu warga.

“Benar sekali. Itu fungsi keempat dari parit itu nanti,” kata ketua panitia itu sambil tersenyum.

Lalu panitia meminjam alat berat untuk membuat parit dan menata lingkungan lokasi gereja itu.

“Tanah yang berawa yang sebelumnya hanya ditumbuhi kangkung dan gulma, kini bisa lebih produktif,” kata salah satu warga.

“Air penting untuk tumbuhan. Tetapi jika berlimpah ruah malah mematikan. Maka memisahkan air dan daratan hingga memungkinkan banyak variasi tanaman,” kata salah satu warga.

Dari pengalaman itu, saya belajar bahwa sebaik apa pun benih yang ditabur perlu ada tanah yang cocok supaya benih itu bisa tumbuh dan menghasilkan buah.

Pengalaman membuat parit untuk mengeringkan lahan ini memberi saya pelajaran, bahwa tanah bisa diolah sesuai dengan tujuan kita.

Demikian juga hidup kita ini, semua benih kasih Allah bisa hidup, jika kita mau berusaha mengolah kehidupan kita.

Tinggal memilih mana yang ingin kita optimalkan dan mana yang ingin kita sisihkan.

Apakah aku “kebanyakan air” hingga benih yang jatuh dalam hatiku selalu mati terendam?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version