INJIL hari ini (Matius 8:5-17) melanjutkan kisah penyembuhan kemarin (Matius 8:1-4). Namun, Matius menyajikan penyembuhan itu dalam skala yang lebih luas dan mendalam. Minimal ada tiga yang ditampilkan di sana.
Pertama, kekuatan Kerajaan Surga yang Yesus bawa mengatasi kerajaan dunia, buatan manusia (Matius 8:6-10). Perwira yang datang kepada Yesus dan memohon supaya hambanya disembuhkan itu orang Romawi (bukan Yahudi). Namun, Dia mengakui kuasa Yesus yang dapat menyembuhkan.
Kedua, kuasa Yesus atas kutukan dosa dan akibat-akibatnya (Matius 8:14-16). Yesus tidak hanya menyembuhkan mertua Simon, melainkan mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan orang-orang sakit. Bukankah pada zaman itu penyakit dimaknai sebagai kutukan dosa?
Ketiga, kuasa Kerajaan Yesus atas kegelapan (Matius 8:11-12). Perwira itu datang dengan penuh iman kepada Yesus yang membawa cahaya. Tetapi banyak orang Yahudi yang telah dipilih Tuhan malah tidak percaya kepada-Nya. Karena itu, mereka akan dicampakkan dalam kegelapan (Matius 8:12).
Yang Tuhan Yesus lakukan itu menegaskan bahwa yang diwartakan-Nya dengan sabda menjadi nyata dalam tindakan-Nya. Karena itu, pengajaran-Nya amat berwibawa. Sabda-Nya menjadi sempurna dalam kuasa penyembuhan-Nya.
Lebih dari itu, Yesus menggenapi kitab Taurat dan nabi-nabi. “Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:”Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.” (Matius 8:17).
Singkat kata, Yesus dengan firman-Nya mengusir roh jahat dan menyembuhkan segala penyakit. Yesus itu Mesias, Hamba Yahwe yang diwartakan oleh Yesaya (Yes 53:4).
Kini, Gereja mewartakan Yesus lewat pewartaan Kitab Suci dan karya nyata atas yang dikatakan di sana. Dengan demikian, Yesus masih mengajar dan berkarya di tengah-tengah kita. Itulah tanda hadirnya Kerajaan Surga.
Sabtu, 1 Juli, 2023