MENGAPA hidup di dunia penuh dengan kesulitan dan tantangan? Itu salah satu petunjuk bahwa ada yang selalu perlu dibenahi. Belum sempurna.
Tantangan dan kesulitan juga menunjukkan adanya dosa dan kejahatan. Akibatnya, sering begitu buruk, hingga sebagian orang beriman nyaris kehilangan iman.
Bukankah krisis iman kristiani disebabkan antara lain oleh kejahatan yang sulit dimengerti? Jika Tuhan ada, mengapa Dia membiarkan tragedi pembunuhan enam juta orang Yahudi pada Perang Dunia II?
Sejak dahulu hingga kini, kejahatan itu seolah-olah menang. Banyak orang “gregetan” melihat orang jahat mengungguli orang baik dan benar. Seakan kejahatan sukses mencerai beraikan (lihat Yoh 16: 32).
Untuk menghadapi itu, orang perlu berpegang pada sabda Tuhan Yesus. “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yoh 16: 33)
Para murid percaya akan Sabda-Nya itu. “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” (Yoh 16: 30)
Orang-orang beriman dipilih bukan untuk lari atau terbebas dari masalah. Tetapi, mereka dipilih untuk mengetahui bahwa Tuhan telah mengalahkan kejahatan. Dengan demikian berani menghadapinya dengan iman itu.
Mereka mesti jadi bagian dari solusi; bukan penyebab masalah. Sejauh mana iman telah membantuku dalam menghadapi tantangan dalam dunia?
Senin, 30 Mei 2022