Teladan Hidup Para Legioner

0
Legio Mariae Presidium Ratu Pencinta Damai Pusat Damai.

Puncta 30.12.23
Sabtu Oktaf Natal
Lukas 2:36-40

LEGIO MARIAE adalah komunitas doa yang sudah cukup lama berkembang dalam Gereja. Tidak heran jika anggotanya banyak para lansia, terlebih kebanyakan para ibu. Mereka dengan tekun dan setia menjalankan pertemuan rutin setiap pekan.

Sewaktu bertugas di Paroki Pugeran, setiap sabtu siang selalu berkumpul para ibu-ibu yang sudah lanjut usia untuk membersihkan perkakas liturgi. Mereka adalah anggota-anggota Legio Mariae.

Mulai pagi sampai siang mereka sudah menyiapkan alat-alat untuk membersihkan kandelar, sibori dan peralatan misa lainnya. Di tangan mereka alat-alat itu menjadi bersih mengkilat.

Mereka juga rajin setiap hari mengikuti misa di gereja. Hidup mereka seperti tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan rohani.

Ketika sedang asyik membersihkan kandelar di samping sakristi, saya pernah bertanya kepada Bu Harso, “Eyang-eyang ini kok rajin sekali membersihkan alat-alat liturgi?”

Eyang Harso menjawab, “Romo, pados margi dhateng Swarga menika angel tur ciut, inggih namung menika ingkang saged kula tindakaken kangge pados dalan padhang. (Romo, jalan menuju surga itu sulit dan sempit, ya hanya dengan cara ini kami menyiapkan jalan menuju ke sana).”

Mereka melakukan tugas yang sederhana itu secara ajeg terus-menerus dan dengan sukacita sebagai cara untuk menyiapkan jalan ke surga.

Selain Simeon, ditampilkan juga Hana seorang nabi perempuan yang saleh dan suci. Ia hidup menjanda dan tidak pernah meninggalkan Bait Allah.

Siang malam Hana beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Ia menantikan datangnya Sang Juruselamat.

Ia menyambut kanak-kanak Yesus dan dengan kepekaan hatinya mengenal Anak itu sebagai yang diramalkan oleh para nabi untuk membawa kelepasan bagi Yerusalem. Maka Hana berbicara kepada banyak orang tentang Anak itu.

Para anggota Legio Mariae itu juga wanita-wanita saleh yang tekun mencari Kerajaan Allah dengan melakukan kebaikan-kebaikan yang sederhana, tetapi dilakukan dengan sukacita dan keikhlasan.

Dengan melakukan hal-hal sederhana dan setia, mereka sudah mencicipi indahnya Kerajaan Allah. Bahagia boleh berbagi untuk kepentingan Bersama adalah nilai Kerajaan Surga. Mari kita tekuni dengan penuh sukacita pelayanan-pelayanan kita.

Singgah sebentar di Ambarawa,
Berdoa singkat di depan Bunda.
Jalan sulit menuju ke surga,
Melaksanakan tugas dengan cinta.

Cawas, manyiapkan jalan menuju surga.
Rm. A. Joko Purwanto Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version