Teori Evolusi

0
Menabur benih

Puncta 16Juni2024
Minggu Biasa XI
Markus 4:26-34

KITA semua tahu siapa yang mencetuskan Teori Evolusi? Dialah Charles Robert Darwin (1809-1882) yang makamnya ada di Westminster Abbey, berdekatan dengan ilmuwan lainnya Isaac Newton.

Lima tahun lebih Darwin mengadakan pelayaran ke Pulau Galapagos untuk mencari tahu tentang perkembangan makhuk hidup. Ia meneliti kura-kura yang hidupnya bisa mencapai ratusan tahun.

Darwin menyatakan bahwa setiap makhluk hidup di dunia ini pasti mengalami perkembangan dan pertumbuhan, tidak terkecuali manusia. Perkembangan makhluk hidup itulah yang sering disebut dengan evolusi.

Manusia sendiri mengalami perkembangan atau pertumbuhan. Secara fisik bisa kelihatan perubahan berat tubuhnya, tinggi badannya dan ukuran fisiknya. Manusia berkembang, berawal dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan menjadi tua.

Dari awal Yesus sudah mengungkapkan proses pertumbuhan atau perkembangan itu untuk menggambarkan tentang Kerajaan Allah.

Kerajaan Allah itu seumpama seorang yang menabur benih. Benih itu bertunas dan tumbuh. Bagaimana terjadinya, orang tidak mengetahuinya. Semua mengalami proses pertumbuhan.

Kerajaan Allah itu seperti biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Benih itu tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala jenis sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung bersarang dalam naungannya.

Hadirnya Kerajaan Allah itu juga melalui proses pertumbuhan. Tidak serta merta jadi. Kerajaan Allah adalah situasi Allah yang hadir meraja. Kehadiran Allah itu terwujud dalam nilai-nilai kebaikan, keutamaan dan kebajikan.

Kebaikan itu tidak serta merta muncul. Ia seperti benih yang ditabur dan dipelihara dalam hati manusia. Benih itu juga membutuhkan tanah yang subur dan dijaga dengan baik.

Kebaikan dan keutamaan hidup membutuhkan proses panjang agar bisa menghasilkan buah yang limpah. Seperti dalam nubuat Yeheskiel, Tuhan menanam carang pohon aras yang dari pucuk dan yang masih muda.

“Di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi pohon aras yang hebat.”

Tuhanlah yang bekerja untuk memberi kehidupan bagi semua makhluk-Nya.

Andaikata kita ini seperti pohon sesawi atau pohon aras, apakah kita menghasilkan buah yang lebat dan pertumbuhan kita sesuai dengan kehendak Tuhan yang memberi kehidupan pada kita?

Membaca buku di perpustakaan,
Tidak boleh sambil tiduran.
Mari taburkan kebaikan,
Agar hidup bermakna bagi Tuhan.

Cawas, bertumbuh dalam kasih
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version