Tergerak oleh Belas Kasihan

0
Pengampunan tak bertepi, tak bersyarat keadilan tanpa belas kasih beku, bahkan kejam, by Pilgrim.info

Sabtu 10 Februari 2024.

  • 1Raj. 12:26-32; 13:33-34;
  • Mzm. 106:6-7a,19-20,21-22;
  • Mrk. 8:1-10.

PERNAHKAH kita merasa seseorang menjadi teman dan dekat dengan kita hanya karena perlu sesuatu? Bagaimana rasanya kalau seseorang memanfaatkan kita?

Ada orang yang memiliki teman dan sahabat banyak, karena ia kaya atau terkenal. Atau karena orang itu begitu baik, sehingga banyak orang memanfaatkan dia, karena orang itu tidak enak dan enggan untuk menolak permintaan mereka.

Apapun kasusnya, dimanfaatkan oleh orang lain itu rasanya sangat tidak menyenangkan.

Setiap orang rindu untuk mempunyai sahabat atau orang-orang yang datang mencarinya karena ingin mengenal secara pribadi, bukan karena membutuhkan sesuatu darinya.

Tanpa diminta pun, jika kita tahu apa kebutuhan sahabat kita, kita akan tergerak hati untuk membantunya.

“Saya tahu sekali, sahabatku itu tidak mau merepotkan orang lain,” kata seorang bapak.

“Kalau susah dia tanggung sendiri dan tidak ingin orang lain tahu. Namun jika dia senang, dia selalu ingin berbagi dengan orang lain,” sambungnya.

“Padahal sebagai sahabatnya, saya sangat senang jika dia juga mau memberi tahu kesulitan yang mungkin dia hadapi,” ujarnya.

“Saya kaget sekali mendengar cerita dari tetangga sahabatku itu bahwa dia saat ini sangat berat hidupnya karena tertipu,” urainya.

“Bahkan kini setiap bulan harus mengeluarkan dana yang banyak untuk menutup pinjaman akibat penipuan itu,” lanjutnya.

“Mendengar berita itu, saya menemui dia, dan barulah dia bercerita tentang masalah yang dia hadapi,” paparnya.

“Untuk meringankan beban hidupnya, saya menawarkan diri untuk membantu beasiswa anaknya dan kehidupannya yang sedang kuliah di kota lain,” lanjutnya.

“Mengapa musibah harus menimpa orang yang baik dan tulus hati seperti dia,” kataku dalam hati.

“Saya percaya Tuhan tidak akan membiarkan dia sekeluarga terlantar,” tegasnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.”

Tuhan menghargai orang yang sungguh-sungguh mencari dan mau mendengarkan-Nya. Ia menolong melalui cara yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang. Tidak ada hal yang terlalu sederhana bagi Tuhan untuk menunjukkan kuasa- Nya.

Tuhan peduli dan Ia tahu batas kekuatan kita. Ia sanggup menggunakan apa yang kita miliki untuk menyatakan kemuliaan-Nya.

Tuhan tidak ingin kita hanya terpesona menyaksikan kuasa-Nya dan menikmati berkat-Nya belaka. Kita dipanggil untuk kembali ke tempat masing-masing dan membagikan berkat kepada orang lain yang membutuhkan.

Taat, percaya, dan serahkan apa yang kita miliki untuk melayani-Nya. Tuhan sendiri yang akan membuatnya menjadi cukup untuk semua orang yang membutuhkannya sesuai dengan rencana-Nya.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah hatiku peka akan kebutuhan dan kesulitan sesama atau aku menutup diri atas penderitaan sesama?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version