Home BERITA Terpuruk Habis karena Salah Investasi, Butuh Jiwa Kuat Memulai Jalan Hidup Baru...

Terpuruk Habis karena Salah Investasi, Butuh Jiwa Kuat Memulai Jalan Hidup Baru (2)

0
Ilustrasi: Buka warung jualan makan-minum. (Ist)

TAHUN 2022 dalam beberapa hari ke depan sudah akan tamat. Ganti tahun anyar. Namun tahun 2022 itu layak terus dikenang sepanjang masa.

Terpuruk habis karena salah investasi

“Karena tahun 2022 ini merupakan  tahun paling gelap dalam sejarah pengelolaan uang pribadi saya,” kenang adik kelas saya mengenang kisah sedih sepanjang tahun 2022 ini.

“Sebagai pensiunan bank yang tahun 2022 depan sudah memasuki usia dengan kepala enam, baru kali ini saya merasa benar-benar sungguh tidak memegang uang sama sekali,” tulisnya.

“Uang pensiun dari perusahaan swasta yang menurut perhitungan saya dulu sebetulnya sangat cukup buat hidup di masa tua, hanya dalam jangka waktu empat tahun habis. Karena kesalahan berinvestasi.

Masih beruntung, hasil kerja selama 30 tahun masih menyisakan beberapa properti yang memang saya beli buat masa tua,” kenangnya sendu.

“Tapi apa iya, untuk memenuhi kebutuhan hidup yang makin meningkat harus mulai menjual satu-satu asset berupa properti itu?

Selain kerumitan dalam penjualan properti, kondisi ekonomi makro yang  tidak mendukung juga mempengaruhi harga pasar properti yang cenderung stagnan bahkan turun,” katanya menjawab Sesawi.Net.

Iseng-iseng, ia lalu membuka Google dan menemukan bahwa sepanjang tahun 2022 ini banyak orang kaya tajir melintir sampai kehilangan uangnya. Dalam jumlah sangat besar. Dan itu terjadi hanya dalam sekejap mata.

Sebut saja dimulai dari Do Kwon pemilik kripto Terra Luna yang duitnya amblas sebesar US$ 60 milyar (Rp 876 trilyun) dalam sehari.

Ilustrasi: Krisis by Geopolitic Intelligence Service.

Ternyata badai Luna ini menghantam keras juga pemain-pemain besar lainnya seperti: Changpeng Zhao, pemilik Binance yang rugi US$ 1,6 milyar (Rp 23 trilyun).

Lalu ada juga Mike Novogartz yang kehilangan US$11,6 Milyar (Rp 170 trilyun). Dan yang terakhir bangkrutnya FTX punya Sam Bankman Fried yang kolaps juga sebesar US$14 milyar (Rp 219 Trilyun). Juga dalam sekejap.

Masih banyak banget perusahaan-perusahaan kripto dan saham-saham teknologi yang juga mengalami kerugian sangat besar yang kalau ditotal bisa menyangkut uang ribuan trilyun.

Rontohnya nilai saham perusahaan publik di Indonesia juga telah menyebabkan banyak investor rugi trilyunan rupiah.

Makan korban perusahaan start-up nasional

Di dalam negeri sendiri, ada ratusan ribu orang kehilangan uangnya, karena robot trading maupun forex trading sehingga mengakibatkan kerugian ratusan trilyun karena telah tertipu.

Dari sektor bisnis ritel, pandemi juga mengakibatkan efek yang sama. Ada ribuan usaha UMKM maupun startup yang harus gulung tikar meninggalkan kerugian yang tidak sedikit.

“Dan dari cerita-cerita di atas, saya merupakan salah satu yang mengalami seluruh kejadian di atas,” tulis kawan saya sejak tahun 1979 sampai sekarang.

Banting stir jalani hidup baru: jualan bakso

“Nasi sudah menjadi bubur dan tidak perlu diratapi terlalu lama. Di usia yang mendekati kepala enam ini, saya harus menyingsingkan lengan baju lagi untuk memulai kerja-kerja produktif,” tulis CM.

“Saya hanya teringat cerita-cerita orang-orang difabel maupun orang-orang tua renta yang tidak pernah menyerah menerjang tantangan kehidupan.

Bukan sekedar hanya untuk bertahan hidup, melainkan untuk menjalani hidup dengan dignity dan harga diri,” tulis kawan saya mencoba merefleksikan pengalaman pahitnya dalam berinvestasi ini.

“Memulai dan memutuskan pekerjaan ‘fisik’ bukan sesuatu yang mudah buat saya yang terbiasa bekerja di belakang meja. Mental ‘ndoro’ harus saya lepaskan untuk turun menjadi ‘pelayan’ yang sesungguhnya,” kiat hidup baru yang ingin dijalaninya sekarang.

Ilustrasi: Harapan. (Ist)

Hidup harus “membumi”

Berusaha dan bersentuhan langsung dengan pelanggan sekaligus mempersiapkan “makanan dan minuman” yang lezat dan sesuai dengan ekspektasi pelanggan.

Itu kiat hidupnya sekarang sebagai penjual bakso.

Butuh waktu beberapa bulan buat memutuskan dan mulai menjalani dengan keikhlasan. Ikhlas yang sepenuhnya bukan yang berpura-pura.

“Ikhlas yang berani melepas semua atribut ‘gengsi’ dan menjalani hidup nyata dengan gembira. Ikhlas untuk tidak dianggap dan dipandang sebelah mata. Itulah keikhlasan yang terutama dan sebenarnya.

Dan ketika keikhlasan sudah mulai tertata, maka lama-lama akan menumbuhkan kesabaran dan ketegaran,” begitulah kiatnya dalam memulai langkah hidup barunya sebagai pensiunan yang dulu “banyak uang” sekarang “miskin” beneran.

Sabar, bukan menyerah

Sabar dan menyerah itu dua hal yang berbeda. Sikapilah dengan bijak.

Ketika hal-hal terlalu sulit untuk ditangani, mundurlah sejenak dan hitung berkat-berkat yang pernah diterima.

Jangan pernah membayangkan sakitnya hati yang ikhlas.

“Sekeras apa pun saya berusaha untuk menyakitinya, maka hal itu hanya akan membuatnya untuk lebih kuat untuk bersyukur.

Baca juga: Petaka Finansial bagi Pensiunan, Jadi Korban Robot Trading

Ilustrasi: Bersyukur

Sabar, tegar, dan tetap bisa bersyukur

Orang yang kuat dan sabar adalah orang yang mampu untuk mengubur dan menyembunyikan perasaan sedihnya kepada orang lain yang sangat biasa mengukirkan senyumnya  dengan ikhlas,” tulisnya kepada penulis.

Orang yang kuat bukan seorang yang selalu menang. Namun mereka yang selalu tegar hati, ketika mengalami jatuh. Tetaplah tegar, ketika yang lain mulai berguguran.

“Selama 35 tahun lamanya, saya sungguh mengalami hidup berkecukupan. Banyak sekali berkat materi dan cinta yang pernah saya peroleh dengan cuma-cuma.

Ketika roda mulai menuju ke bawah, inilah saatnya saya merealisasikan perasaan syukur itu secara lebih nyata,” kata kawan itu kepada penulis.

“Karena ternyata, hanya itulah yang membuat jiwa ini lebih tegar dan kuat. Saya masih mempunyai kaki, tangan, mata, dan kehidupan yang lengkap. Tidak ada satu pun yang diambil Tuhan, sehingga tidak ada alasan untuk menghindar,” tambahnya.

Turun ke bawah, membumi

Tanggal 4 Desember 2022 adalah tanggal, ketika ia sungguh memutuskan mau “turun ke bawah”; bersinggungan langsung dengan pelanggan menjadi penjual bakso dan es.

“Pemilihan untuk menjual bakso sudah saya pertimbangkan masak-masak; terutama mempertimbangkan ketahanan fisik yang memang sudah jauh berkurang.

Bakso juga makanan rakyat kebanyakan dan saya ingin sekali berbaur dengan seluruh rakyat kebanyakan, merasakan denyut ekonomi dan denyut energinya,” kiatnya maju terus dalam semangat optimisme.

Menjadi pengusaha UMKM baru merambah dalam dunia persaingan yang telah dia jalani selama dulu bekerja di lembaga finansial. Dari pelajaran itu, ia sungguh merasakan peningkatan jiwa yang kuat yang ternyata jauh lebih besar nilainya dibandingkan ketika dia bekerja dulu.

“Ketika bekerja di bank, maka memasuki dunia kompetisi sepenuhnya di-back-up oleh nama besar bank di belakang saya.

Di dunia persaingan UMKM, maka nilai diri saya seluruhnya di-back-up oleh karakter pribadi saya yang jujur, pantang menyerah, customer oriented, dan the last but not the least: iman kristiani yang makin kuat bahwa Tuhan selalu menyertai hidupku,” kata temanku.

“Ini baru cerita awal, nanti saya ingin cerita lagi, seluk-beluk jualan bakso” apa tantangan dan harapannya.

Pasti akan selalu ada cerita asyik yang bisa saya tuliskan buat melengkapi curricullum vitae saya untuk mendaftar nanti di kehidupan abadi.

Dan di sanalah, cerita-cerita kehidupan tidak akan pernah basi, terutama buat anak cucu saya nanti. Jia you…” (Berlanjut)

20 Desember 2022

Karyawan bank kini jadi penjual bakso

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version