Bacaan 1: Kej 22:1-2. 9a. 10-13. 15-18
Bacaan 2: Rm 8:31b – 34
Injil: Mrk 9:2 – 10
BEBERAPA waktu lalu, saya mendapat kabar dari om yang tinggal di Semarang. Isteri dan dua dari tiga orang anaknya positif corona.
Tentu saja ini pukulan berat bagi keluarga itu. Kami dari keluarga besar, tak henti-hentinya memberikan dukungan moral kepada keluarga tersebut. Apalagi saat akhirnya, tante harus pergi meninggalkan kami semua.
Hidup kadang memang terasa keras dan kejam. Setidaknya itulah yang juga dirasakan oleh Rasul Paulus dalam peneguhannya kepada jemaat Roma.
Betapapun kerasnya hidup, Allah tetap menjamin kita. Kita tidak dibiarkan berperang sendiri, sebab Allah berada di pihak kita.
“Jika Allah di pihak kita siapakah yang akan melawan kita?”
Paulus percaya, bahwa baik maut maupun hidup, juga malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah yang ada sekarang maupun yang akan datang atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, atau pun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Abraham juga mendapatkan peneguhan iman dari Allah, saat diminta mengorbankan Iskak di gunung.
Abraham mungkin tahu bahwa ini adalah sesuatu yang sangat tidak masuk akal, namun ia tidak mempertanyakannya pada-Nya.
Abraham lolos dalam pengujian tersebut maka imannya semakin diteguhkan-Nya. Ia mendapatkan berkat melimpah dari Allah. Dijanjikan keturunan sebanyak bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut.
Iman akan semakin dikuatkan Tuhan saat kita mendengarkan firman-Nya.
Hari ini, bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes, kita mendapatkan peneguhan dari Tuhan Yesus dan Allah Bapa. Dalam kisah kemuliaan Tuhan Yesus di Gunung Tabor, Ia mengalami perubahan di hadapan tiga murid-Nya itu.
Para murid merasakan kemuliaan-Nya, merasa nyaman dan seolah tak ingin pergi dari situ.
“Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Itulah, luapan kegembiraan Petrus.
Dari kisah Transfigurasi, kita semakin mengenal Yesus dan mendapatkan peneguhan dari Allah Bapa akan kemesiasan-Nya. Untuk kedua kalinya kita mendengar pernyataan Allah tentang jatidiri Yesus yang semakin menguatkan iman kita.
Peristiwa Transfigurasi di Gunung Tabor dianggap sebagai salah satu dari lima (pembaptisan, transfigurasi, penyaliban, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga) peristiwa penting dalam kehidupan Yesus menurut Injil.
Pesan hari ini
Disaat hidup sedang diuji, peneguhan-Nya akan menguatkan kita. Allah berjanji untuk senantiasa mendampingi kita. Dari kisah transfigurasi, kita semakin mengenal Yesus yang juga merupakan penggenapan para nabi (Elia) dan Taurat (Musa).
“Kamu salah jika berpikir bahwa kamu orang yang paling menderita. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”