Kamis, 28 April 2016
Pekan Paskah V
Kis 15:7-21; Mzm 96:1-2a.2b-3.10; Yoh 15:9-11
Yesus bersabda, “Tinggallah di dalam kasih-Ku, supaya sukacitamu menjadi penuh.”
SEMENTARA orang berkata, “Yesus Kristus, Ya; Gereja, Tidak!” Tentu ini tidak adil dan tidak benar. Kita tidak bisa berkata, “Yesus, Ya; Gereja, Tidak!” Kita tidak bisa menerima Yesus dan menolak Gereja, sebab Gereja adalah tubuh mistik Yesus Kristus. Keduanya tak terpisahkan sebagai Sang Kepala dan tubuh.
Gereja adalah perluasan Yesus Kristus dari waktu ke waktu. Melalui sakramen-sakramen-Nya dan ajarannya yang suci, Gereja menghadirkan Yesus Kristus bagi kita hari ini dan di masa mendatang.
Melalui Gereja-Nya, Yesus Kristus memilih pelayan-pelayan-Nya. Ia memilih Para Rasul untuk melanjutkan karya keselamatan-Nya dari abad ke abad. Maka, kita mengasihi imam-imam-Nya dan Uskup-Uskup-Nya, Kita juga mengasihi Paus kita, Bapa Suci. Dialah batu karang tempat Yesus Kristus membangun Gereja-Nya.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus dan tinggal dalam kasih-Nya, kita bersyukur kepada-Nya sebab memberi kita Paus, para Uskup dan para Imam. Ekaristi tersedia sepanjang jaman di seluruh dunia karena iman dan kesetiaan para Imam, Uskup dan Paus.
Tuhan Yesus Kristus, syukur bagi-Mu atas Gereja-Mu. Kami ingin tinggal dalam kasih-Mu. Kami ingin terus tinggal dengan penuh semangat dalam Gereja-Mu. Kami ingin mendukung Gereja-Mu dengan sukacita, memberikan waktu dan persembahan pengorbanan kami kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)