BERTAMBAH usia adalah suatu keniscayaan. Maka menjadi lansia hal yang tak terelakkan.
Tapi terkadang – bahkan bisa disebut mayoritas – orang khawatir ketika usianya masuk ke daerah senja. Pertambahan umur berbanding terbalik dengan kualitas sel hidup. Kecepatan, kecakapan, ketangkasan secara umum menurun.
Isu usia senja ini perlu penanganan secara fisik dan psikis. Karena itu terkait, tidak bisa hanya salah satu aspek karena keduanya saling berpengaruh.
Salah satu isu besar yang menghantui adalah menurunnya – bahkan dalam beberapa kasus menghilangnya – daya ingat.
Penurunan dalam intensitas kecil bisa dimaklumi tetapi kalau sering terjadi dan persentase makin melonjak tentu perlu dihindari.
Adakah tips untuk menghalau kelupaan tersebut?
Gaya hidup
Menurut beberapa hasil penelitian, 76 persen kasus penurunan kemampuan otak dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Maka, untuk mencegahnya adalah menerapkan pola hidup sehat sedini mungkin.
Konsumsi menu sehat termasuk hal yang wajib. Makanan untuk sehat otak seperti misalnya alpukat, blueberry, ikan salmon, telur termasuk yang dianjurkan banyak pakar gizi.
Kemudian, gerak fisik yang memadai.
Stimulasi sel-sel saraf otak juga hal yang diperlukan. Sering-sering membaca dan menulis akan membantu.
Olahraga yang bisa stimulasi otak seperti catur atau permainan mengisi teka teki juga dianjurkan.
Merokok, sebaiknya tidak dilanjutkan atau tidak dimulai. Demikian juga konsumsi minuman beralkohol.
Jangan dilupakan, tidur yang cukup.
Sosial dan spiritual
Hidup bersosialisasi juga menjadi tips jitu. Dengan memperhatikan dan mempedulikan kebahagiaan orang lain, kebahagiaan diri akan ikut terangkat.
Dan, aspek spiritualitas berperan penting dalam menjaga dan meningkatkan fokus otak. Serta tentunya menjaga kesehatan mental seseorang.
Jangan ragu untuk maju dan berkembang di saat lansia, karena usia hanyalah hitungan bukan pentungan.
