Bacaan 1: Yes 30:19-21. 23-26
Injil: Mat 9:35 – 10:1. 6-8
HIDUP adalah sebuah perjalanan yang memiliki tujuan akhir tempat berlabuh.
Setiap orang punya tugas pengutusan masing-masing, diajak terlibat dalam rencana keselamatan-Nya.
Tidak ada hidup yang tanpa arah dan tujuan.
Sejak kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, Allah tidak henti-hentinya mengutus utusannya untuk mengembalikan manusia ke dalam pelukan-Nya.
Sejak zaman para nabi, hingga akhirnya Allah mengutus Putera-Nya sendiri, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Tujuan atau visi Tuhan Yesus datang ke dunia adalah untuk mencari mereka yang hilang karena iblis.
Misi yang dilakukan-Nya untuk mencapai visi tersebut sangat beragam.
“Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.”
Itulah misi Tuhan Yesus.
Misi tersebut didelegasikan-Nya kepada para rasul, mereka diberi kuasa untuk mengerjakan pekerjaan yang merupakan gambaran kehidupan dalam Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah yang dikatakan di dalam Injil merupakan sesuatu yang terjadi saat ini dan terus disempurnakan sampai akhir jaman.
Gereja Katolik sebagai Gereja yang rasuli maka juga mendapatkan kuasa untuk melanjutkan pekerjaan mencari domba-domba yang hilang dan menjadi pekerja panen.
Dalam bacaan hari ini, kemuridan digambarkan dengan dua gambaran; mencari domba yang hilang dan pekerja panen.
Nabi Yesaya bernubuat bahwa Allah sungguh peduli kepada mereka yang berseru dan berserah kepada-Nya.
“Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab.”
Dan Ia akan mengajar “jalan keselamatan-Nya”, membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.
“Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,”
Pesan hari ini
Setiap orang diajak Yesus untuk melakukan tour of duty terlibat dalam “Rencana Keselamatan Allah”, mewartakan kabar gembira kepada semua orang di dunia.
Tuhan akan mengajar “Jalan Keselamatan-Nya”, mari kita ikuti jalan tersebut.
“Saya adalah pensil kecil di tangan Allah yang sedang menulis, yang mengirim surat cinta kepada dunia. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”