SUKACITA pada tanggal 29 Mei 2022 lalu. Ini bertepatan dengan Hari Raya Kenaikan Tuhan. Saatnya telah tiba bagi lima suster biarawati POSC boleh mengikrarkan Kaul Kekal mereka.
Kelima suster yang berbagia itu adalah anggota Kongregasi Suster-Suster Pekerja Sahaja dari Hati Kudus yang dalam bahasa Itali disebut POSC (Piccole operaie del sacro cuore).
Acara kaul kekal ini terjadi di Biara POSC di Trani, Puglia, Italia selatan.
Yang menarik, empat dari lima suster POSC yang berkaul kekal itu berasal dari Indonesia. Mereka adalah:
- Sr. M. Kornelia M. Paba (Keuskupan Agung Ende).
- Sr. Yovita M. Loun Koten (Keuskupan Larantuka).
- Sr. Maria de Carment (Keuskupan Maumere).
- Sr. Maria Susanti Lawi (Keuskupan Maumere).
Sementara Sr. Marjorie M. Esperanzate berasal dari Filipina.
Upacara pengikraran Kaul Kekal berlangsung dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Leonardo d’Ascenzo, Uskup Keuskupan Trani.
Sebanyak 16 orang imam ikut secara konselebrasi. Perayaan berlangsung di kapel rumah induk Biara Kongregasi Suster POSC di Trani, Italia Selatan.
Pengikraran kaul ini disaksikan oleh Sr. Celestina Maria Iampietro, Pemimpin Umum Kongregasi POSC.
Di antara umat yang hadir tampak Duta Besar RI untuk Tahta Suci Vatikan: Bapak Laurensius Amrih Jinangkung bersama isteri Ny. Bertha Jinangkung.
Perayaan misa kaulan ini disiarkan langsung melalui Youtube. Sehingga orangtua dan sanak keluarga para suster di Indonesia dan di Filipina dapat mengikuti perayaan secara daring.
Setia mendengar dengan hati
Perayaan kaul kelima orang suster ini terjadi bersamaan dengan Hari raya Kenaikan Tuhan dan Hari Komunikasi Sosial Sedunia. Mgr. Leonardo d’Ascensione dalam homilinya menghubungkan ketiga peristiwa ini untuk menegaskan pesan penting bagi para suster yang berkaul dalam memaknai pengikraran kaul mereka.
Yesus yang sudah naik ke surga sepenuhnya adalah Allah. Dalam kepenuhan ke-ilahian-Nya itu, Ia menjanjikan berkat bagi para murid agar mereka menjadi saksi-saksi-Nya.
Untuk menjadi saksi yang setia diperlukan kesediaan untuk terus-menerus mewartakan Tuhan yang bangkit. Dan kesediaan itu hanya bisa dimiliki karena kerelaan untuk mendengarkan Tuhan.
Sehubungan dengan itu, Mgr. Leonardo menggarisbawahi seruan Paus Fransiskus pada Hari Komunikasi Sedunia tahun 2021 dan 2022.
Pada tahun 2021 dalam seruannya pada Hari Komunikasi Sedunia, Paus Fransiskus menganalogikan pewarta yang setia sebagai “Le Persone che consumano i sandali” orang-orang yang menghabiskan sandal mereka.
Dengan ungkapan ini, Sri Paus menegaskan kegigihan para pewarta yang terus berjalan dan mewartakan kabar gembira Injil. Ibarat seorang pejalan kaki yang menggunakan sandal, seorang pewarta yang gigih dalam pelayanannya mengalami kondisi lapisan sandalnya semakin tipis karena telah banyak melakukan perjalanan.
Karena seorang pewarta yang setia tidak akan lelah untuk “pergi” mewartakan Kabar Gembira Tuhan.
Selanjutnya, pada tahun 2022 pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia, Sri Paus menyampaikan pesan menarik agar para murid Kristus sebagai komunikator sejati harus pertama-tama mendengarkan dengan hati atau memiliki telinga di hatinya.
Dengan menyatukan dua pesan penting ini, Mgr. Leonardo mengajak para suster untuk tetap memegang teguh janji setia mereka sebagai saksi kebangkitan Tuhan. Dengan selalu terlebih dahulu mengarahkan hati untuk mendengarkan Tuhan dalam setiap pelayanan mereka.
Para Yubilaris berfoto bersama para Imam dan uskup didampingi oleh Dubes RI untuk takhta suci Vatikan, H.E. Laurensius Amrih Jinangkung dan ibu Bertha Jinangkung.
Gembira mengikuti Tuhan dalam tugas pelayanan
Sr. Celestina M. Iampietro dalam kapasitasnya sebagai Pemimpin Umum Kongregasi Suster POSC mengungkapkan kegembiraan dan sukacitanya atas kesediaan kelima suster berkaul kekal. Terutama karena ia merasa bahwa kelima suster itu telah berani mengambil keputusan mereka mau berkaul kekal dengan sukacita.
Sebab bagaimanapun juga sebagai pribadi, para suster itu harus bahagia dengan keputusannya mau mengikut Tuhan menurut cara hidup yang dipilih sesuai karisma pelayanan Kongregasi.
Spiritualitas pelayanan sesuai semangat dan kharisma Kongregasi dapat dihayati dengan baik dan sepenuh hati oleh para suster, kalau mereka mengalami sukacita di dalam hatinya masing-masing atas pilihan mereka ingin bergabung selamanya dengan Kongregasi POSC.
Sebagai pemimpin Kongregasi, ia mengikuti dari dekat persiapan para suster itu sampai mereka akhirnya berkaul kekal tanggal 29 Mei 2022 pekan lalu.
Secara pribadi dan sebagai anggota Kongregasi POSC yang selama lebih dari 30 tahun telah berkecimpung dalam program pendampingan anak-anak dan remaja puteri, Madre Celestina sungguh bisa ikut merasakan betapa berat pelayanan Kongregasi Suster POSC saat ini.
Terutama karena Gereja sendiri harus melewati masa-masa yang sulit dengan sekian banyak tantangan sekularisme yang membawa serta banyak masalah kemanusiaan.
Tantangan kerasulan
Gereja sendiri harus menghadapi berbagai tantangan seperti tingginya angka perceraian keluarga, kasus-kasus perundungan seksual dan pedofilia yang melibatkan para klerus.
Juga, anak-anak dengan kepribadian yang lemah, karena tidak mendapat pendampingan sejak awal untuk mengenal diri mereka sendiri. Ini merupakan dampak masalah keluarga.
Banyak anak muda tidak punya arah dan tidak memiliki pribadi kuat, karena tidak dibantu sejak awal untuk mampu mengenal diri sendiri.
Inilah tantangan terberat anak-anak muda di tengah dunia yang semakin diwarnai sekularisme ini. Sementara, lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah juga tidak banyak membantu mereka mapu menghadapi tantangan ini.
Situasi ini menyodorkan tantangan bagi setiap anggota Gereja untuk menjadi semakin manusiawi dari waktu ke waktu. Caranya, dengan terus mengenal diri dan juga semakin menyadari karya Tuhan di dalam hidupnya. Dengan cara ini pula, demikian menurut Sr. Celestina POSC, kita akan sanggup menjadi saksi nyata dalam kurun waktu sejarah yang sulit ini.
Sr. Celestina juga mengungkapkan rasa syukurnya, karena ikut merasakan kegembiraan dan sukacita para suster yang berkaul. Hal ini sangat penting. Karena kalau mereka bahagia dengan keputusannya dan rela memberi diri pada pelayanan Gereja melalui Kongregasi, maka mereka akan sanggup melewati masa-masa pelayanan yang tidak mudah.
Tidak lupa pula Madre Celestina mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada keluarga para yubilaris di Indonesia dan di Filipina yang sudah mempersembahkan dan selalu mendukung anak-anaknya untuk ambil bagian di dalam tugas pelayanan Gereja melalui Kongregasi POSC.
Melibas tantangan dan maju ke depan
Sr. Kornelia M. Paba, salah satu yubilaris mengungkapkan kebahagiaannya boleh mengikrarkan kaul kekalnya dalam Kongregasi POSC. Mewakili para yubilaris, ia mengucapkan terimakasih atas pelbagai bentuk dukungan berbagai pihak yang telah mereka terima. Sekalian juga, ia minta doa agar mereka tetap setia dan selalu bahagia mewujudkan janji yang telah mereka ikrarkan.
Sr. Kornelia mengaku dirinya sempat melewati waktu lama untuk pada akhirnya berani mengambil keputusan tetap mau menjadi anggota Kongregasi Suster POSC secara penuh dengan pengikraran Kaul Kekalnya ini.
Dalam masa menimbang ini, ia sempat melewati masa-masa krisis ketika sempat berpikir mau meninggalkan biara. Karena, ia merasakan tugas dab tanggungjawab sebagai anggota Kongregasi POSC terlalu berat baginya.
Terutama karena ia melihat anggota Kongregasi yang terbanyak justru terdiri dari para suster asal Indonesia. Dan mereka itu mayoritasnya juga masih sangat muda. Padahal, nanti mereka yang sudah berkaul kekal ini harus mengambil tanggungjawab pelayanan berat di dalam komunitas di mana sekarang ini tengah berada.
Namun berkat dukungan dan peneguhan dari keluarga, para imam, sesama suster, Sr. Kornelia ini akhirnya sanggup melewati masa krisis. Ia juga semakin mantap membuat keputusan: ingin berkaul kekal di dalam Kongregasi Suster POSC.