Sekarang Budi sudah menjadi “orang”, pekerjaan mapan, karier bagus, keluarga juga bahagia. Itu semua berkat kedisiplinan dan tentu doa-doa dari kedua orang tuanya, termasuk ayahnya. Ia sudah punya “banyak” hal. Keinginannya untuk membalas kebaikan orang tuanya, terutama ayahnya, begitu menggelora.Namun ayahnya sudah tiada. Dia tidak bisa memberikan sebagian harta atau kekayaannya bagi ayah yang dicintainya. Yang bisa dia lakukan adalah mendoakan ayahnya. Namun dia ingin lebih dari itu. Selain untuk membalas budi, tampaknya ia juga ingin “menebus kesalahannya” sewaktu ayahnya masih hidup.
Sebagaimana transfer uang, ia ingin mentransfer uang lebih banyak lagi ke rekening ayahnya. Buku “Bebaskan Kami Dari Sini”, yang merupakan wawancara Nicky Eltz dengan Maria Simma telah memberikan inspirasi baginya bagaimana mentransfer lebih banyak lagi ke rekening ayahnya. Dalam buku itu ia melihat bahwa selain doa, puasa dan mati raga sangat membantu jiwa-jiwa yang masih ada di api pencucian. Sebagai bukti cinta pada ayahnya, ia mulai rutin berpuasa dan mati raga, yang ia khususkan untuk ayahnya. Inilah “transfer” yang ia lakukan ke rekening ayahnya
Bentuk-bentuk Puasa
Maria Simma begitu menekankan pentingnya puasa dan mati raga untuk
Mungkin untuk saat ini, mematikan BB, tidak sms-an, memanfaatkan facebook dan twitter seperlunya, merupakan bentuk puasa dan mati raga juga. Sebagaimana diajarkan Yesus, puasa adalah disiplin spiritual yang harus diraih sebagai makanan rohani. Puasa juga berarti menahan diri terhadap sesuatu, keadaan, orang-orang atau terhadap godaan yang dapat membuat kita menjauhi keinginan Yesus atas diri kita. Puasa berarti menahan diri hingga pada titik dimana kita dapat mengatakan bahwa Allah lebih mempengaruhi kita daripada lingkungan yang mempengaruhi kita. Sebuah puasa kecil terhadap sesuatu, dapat mendatangkan banyak kebaikan, seperti halnya manfaat doa yang singkat. Dewasa ini puasa menonton televisi sangat diperlukan,dan bila kita lakukan, akan sangat menolong jiwa-jiwa malang yang dulu melupakan tugas-tugas mereka atau keluarga mereka. Demikian kata Maria Simma, (1915 – 2004), seorang mistikus yang dianugerahi kemampuan berkomunikasi dengan para arwah.