Home LENTERA KEHIDUPAN Transfer ke Rekening Almarhum Ayah

Transfer ke Rekening Almarhum Ayah

0

Seorang teman, sebut saja Budi, mengenang ayahnya yang telah beberapa tahun lalu wafat. Ia begitu mencintai ayahnya. Namun rasa cinta pada ayahnya justru tumbuh setelah ayahnya wafat. Ia menyadari bahwa ayahnya begitu mencintainya justru setelah ayahnya tiada. Selama hidup ia lebih melihatnya sebagai sosok yang terlalu disiplin dan keras. Sekarang ia baru menyadari bahwa kerasnya sikap ayah adalah bentuk cintanya. Tanpa itu ia tidak bisa seperti sekarang ini.

Sekarang Budi sudah menjadi “orang”, pekerjaan mapan, karier bagus, keluarga juga bahagia. Itu semua berkat kedisiplinan dan tentu doa-doa dari kedua orang tuanya, termasuk ayahnya.  Ia sudah punya “banyak” hal. Keinginannya untuk membalas kebaikan orang tuanya, terutama ayahnya, begitu menggelora.Namun ayahnya sudah tiada. Dia tidak bisa memberikan sebagian harta atau kekayaannya bagi ayah yang dicintainya. Yang bisa dia lakukan adalah mendoakan ayahnya. Namun dia ingin lebih dari itu. Selain untuk membalas budi, tampaknya ia juga ingin “menebus kesalahannya” sewaktu ayahnya masih hidup.

 

Sebagaimana transfer uang, ia ingin mentransfer uang lebih banyak lagi ke rekening ayahnya. Buku “Bebaskan Kami Dari Sini”, yang merupakan wawancara Nicky Eltz dengan Maria Simma telah memberikan inspirasi baginya bagaimana mentransfer lebih banyak lagi ke rekening ayahnya. Dalam buku itu ia melihat bahwa selain doa, puasa dan mati raga sangat membantu jiwa-jiwa yang masih ada di api pencucian. Sebagai bukti cinta pada ayahnya, ia mulai rutin berpuasa dan mati raga, yang ia khususkan untuk ayahnya. Inilah “transfer” yang ia lakukan ke rekening ayahnya

 

Bentuk-bentuk Puasa

Maria Simma begitu menekankan pentingnya puasa dan mati raga untuk keselamatan jiwa-jiwa di api pencucian. Bentuk puasa, dicontohkan oleh Maria Simma, bisa beragam wujud, misalnya mematikan televisi dan mematikan telpon.

Mungkin untuk saat ini, mematikan BB, tidak sms-an, memanfaatkan facebook dan twitter seperlunya, merupakan bentuk puasa dan mati raga juga. Sebagaimana diajarkan Yesus, puasa adalah disiplin spiritual yang harus diraih sebagai makanan rohani. Puasa juga berarti menahan diri terhadap sesuatu, keadaan, orang-orang atau terhadap godaan yang dapat membuat kita menjauhi keinginan Yesus atas diri kita. Puasa berarti menahan diri hingga pada titik dimana kita dapat mengatakan bahwa Allah lebih mempengaruhi kita daripada lingkungan yang mempengaruhi kita. Sebuah puasa kecil terhadap sesuatu, dapat mendatangkan banyak kebaikan, seperti halnya manfaat doa yang singkat. Dewasa ini puasa menonton televisi sangat diperlukan,dan bila kita lakukan, akan sangat menolong jiwa-jiwa malang yang dulu melupakan tugas-tugas mereka atau keluarga mereka. Demikian kata Maria Simma, (1915 – 2004), seorang mistikus yang dianugerahi kemampuan berkomunikasi dengan para arwah.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version