Banyak istri kesal karena para suami yang enggan membantu pekerjaan rumah, atau sekedar bergantian menggendong anak. Bahkan tak sedkit pasangan yang akhirnya bercerai karena masalah sepele seperti ini.
Menurut A. Kasandra Putranto, psikolog yang juga penulis buku, masalah di atas sering kali terjadi dan menjadi rumit dalam rumah tangga. ”Banyak pasienku cerita suaminya tidak mau bantu ganti popok bayi mereka. Atau sekadar ambilkan sesuatu untuk istri yang sedang repot” jelasnya.
Memang tidak semua pria seperti itu. Tetapi melihat kebudayaan Indonesia yang umumnya memanjakan kaum lelaki wajar saja bila suami tak terbiasa mengurus pekerjaan rumah. Belum lagi emosi wanita yang sering meledak-ledak apalagi bila masa haid sudah dekat, semua komunikasi bisa kacau balau.
Bagaimana mengatasinya? Mudah saja, jawab Kasandra. Menurutnya wanita di sini yang punya peran. Bila minta tolong atau ingin suami melakukan sesuatu untuk membantu Anda, lakukan dengan gerakan tubuh dan suara seperti Anda sangat membutuhkannya. Jangan emosional.
”Saya harus sering ingatkan ibu-ibu untuk membalikkan metode marah agar suami mengerti” tambanya.
Seperti ini contohnya, bila biasanya memakai kata kamu, ”Kamu nggak pernah bisa dimintai tolong” atau ”Kamu menjengkelkan” lebih baik ubah menjadi saya. ”Saya perlu sekali bantuan Pa” atau ”Saya sebenarnya kurang suka..” atau ”Saya pikir kamu lebih tampan bila..”.
Dengan begitu suami pasti akan lebih mengerti. Meski tak bisa membantu, respons yang diberikan juga akan terasa lebih menyenangkan. Jadi cobalah cara ini, dan lihat apa dia juga berubah. (fen)
Sumber : sehatnews.com