Home BERITA Tuhan Melihat Keindahan di dalam Hati Kita

Tuhan Melihat Keindahan di dalam Hati Kita

0
Ilustrasi: Gereja Katedral Keluarga Kudus Keuskupan Orange, California, Amerika Serikat (Romo Ferry Sutrisna Widjaja Pr)

Selasa, 23 November 2021

Dan. 2:31-45.
Mzm. Dan.3:57-61.
Luk.21:5-11

KEKAYAAN dan keindahan seni di dalam Gereja Katolik sering kali membuat orang terpesona dan kagum.

Berbagai macam lukisan, mosaik, patung yang terpampang di dalam gereja sering kali merupakan buah karya seniman-seniman terkemuka.

Karena itu, sangat wajarlah jika berbagai karya seni tersebut begitu mengagumkan. Hingga Gereja tampak anggun dan megah.

Maka ketika ada kerusuhan dan pembakaran Gereja, banyak orang yang sangat kehilangan dan merasa terluka.

Jangankan dibakar, melihat Gereja yang tidak terawat saja sungguh merasa bersalah dan sedih.

“Kalau tidak bisa membangun yang lebih baik, minimal merawat yang ada dengan sungguh-sungguh,” kata seorang imam.

“Sudah tidak bisa membangun, yang ada diterlantarkan,” lanjutnya.

“Gereja dirawat dengan baik, akan tampak bersih, rapi hingga kelihatan keindahannya,” katanya.

“Namun sebagus apa pun gereja yang dibangun jika tidak dirawat akan cepat kusam dan tidak memberi kenyamanan dan dukungan bagi yang ingin berdoa,” lanjutnya.

“Merawat gereja harus seperti merawat hidup kita sendiri, perlu sentuhan kasih dan hati-hati,” ujarnya.

“Yesus sendiri mengungkapkan bahwa Bait Allah yang sejati adalah persekutuan jemaat dan juga setiap pribadi,” kata imam itu.

“Kekaguman pada bangunan Bait Allah tidak membawa orang pada keselamatan. Yang akan membawa setiap orang kepada keselamatan adalah perjuangan untuk menjaga Bait Allah yang sejati,” lanjutnya lagi.

“Menjaga tutur kata dan perbuatan baik merupakan bentuk konkret memperjuangkan tegaknya Bait Allah yang sejati, yaitu diri kita sendiri,” katanya lagi.

“Sebaliknya, melakukan perbuatan yang tercela dan bertutur kata yang menyakiti sesama hanya akan menghancurkan Bait Allah yang sejati,” lanjutnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian.

“Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: 

“Apa yang kamu lihat di situ, akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain  semuanya akan diruntuhkan.”

Bait Allah yang merupakan kebanggaan bangsa Israel, yang mereka anggap tempat kediaman Allah yang Mahakudus, di mana mereka menyimpan Tabut Perjanjian, yang selama ini menjadi tanduk kemenangan mereka, ternyata diruntuhkan dan jatuh ke tangan musuh mereka.

Ramalan Yesus terbukti ketika panglima Romawi Titus merebut kota Yerusalem dan membakar Bait Suci.

Jika kita berziarah ke Yerusalem, kita akan melihat sisa-sisa bangunan Bait Suci yang hanya tinggal puing-puing reruntuhan belaka.

Tuhan tidak melihat keindahan bangunan yang tampak dari luar.

Begitu juga Tuhan tidak melihat keindahan luar manusia. Tuhan mencari keindahan di dalam diri manusia.

Dari hati manusia terpancarlah keindahan yang sesungguhnya, dan itulah yang dicari Tuhan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku telah berusaha memperindah hidup batinku?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version