Renungan Harian
Kamis, 30 Juni 2022
Bacaan I: Am. 7: 10-17
Injil: Mat. 9: 1-8
BEBERAPA waktu yang lalu beberapa orang ibu bercerita tentang pengalaman kunjungan pada seorang oma. Ibu itu bercerita bahwa oma itu diketahui tinggal sendirian. Namun oleh tetangga dikenal sebagai orang yang sulit dan mudah marah; sehingga banyak tetangga yang agak segan dengannya.
Sesungguhnya tetangga prihatin dengan oma itu. akan tetapi tidak berani membantu, karena beberapa kali mencoba membantu malah mendapatkan marah.
Kelompok ibu-ibu yang bercerita kepada saya mencoba membantu oma itu, tetapi mendengar cerita tetangga-tetangga menjadi takut. Oleh karena itu, kelompok ibu-ibu itu mencoba dengan mengirim buah yang digantungkan di depan pintu rumah oma itu.
Mereka berpendapat kalau buah itu sampai siang tidak diambil maka oma marah, akan tetapi kalau diambil maka oma berkenan. Dan ternyata buah yang digantung itu diambil oleh oma itu.
Maka ibu-ibu itu bergiliran mengirim makanan dan digantung di pintu rumah oma itu.
Demikian berlangsung hampir dua bulan.
Suatu kali, saat seorang ibu sedang menggantung makanan di pintu, oma itu keluar sehingga ibu itu menjadi amat terkejut jangan sampai mendapatkan marah dari oma.
Dan syukurlah oma itu tidak marah bahkan dengan ramah berterimakasih dan meminta kalau mengirim makanan supaya mengetuk pintu.
demikian terjadi dalam beberapa hari.
Kelompok ibu-ibu itu memberanikan diri untuk bersama-sama mengunjungi oma itu dan berharap mereka bisa diterima sehingga bisa membantu oma itu. Pada saat kunjungan, oma itu menerima dengan senang hati.
Namun ibu-ibu itu tidak tahan dalam rumah oma karena seluruh rumah itu ada bau menyengat yang tidak enak.
Selain itu, rumah itu amat kotor penuh dengan sampah dan barang-barang yang tidak tahu untuk apa. Pada saat kunjungan itu, ibu-ibu itu memberanikan diri menawarkan membersihkan rumah dan oma itu berkenan.
Esok harinya, ibu-ibu itu dengan membawa peralatan dari rumah masing-masing membersihkan rumah oma. Seharian ibu-ibu itu bekerja membuat rumah oma itu menjadi bersih, rapi dan harum.
Saat petang hari ketika ibu-ibu hendak pulang, oma itu menangis saat mengucapkan terimakasih.
“Nak-nak semua, oma merasakan hari ini adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidup oma. Oma sungguh-sungguh berterimakasih untuk semuanya.
Hari ini doa oma dikabulkan Tuhan. Oma selalu berdoa agar Tuhan berkenan mengirim malaikat ke rumah oma dan hari ini oma telah bertemu dengan malaikat-malaikat yang Tuhan kirimkan,” oma itu berterima kasih.
Ibu-ibu itu amat terharu dan amat bahagia, karena karya mereka yang tidak seberapa telah memberikan kebahagiaan dan syukur pada diri oma itu.
Apalagi oma sampai menyebut mereka adalah “malaikat-malaikat” yang dikirim Tuhan.
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam injil Matius, orang-orang di kota Yesus, memuliakan Allah karena karya besar Allah yang mereka lihat.
“Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian kepada manusia.”
