Sabtu, 9 April 2016
Pekan Paskah II
Kis 6:1-7; Mzm 33:1-2.4-5.18-19; Yoh 6:16-21
Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Aku ini, jangan takut!” Mereka lalu mempersilahkan Yesus naik ke perahu, dan seketika itu juga perahu mereka sampai ke pantai yang mereka tuju.
DARI Injil hari ini kita dapat belajar bahwa kita tak pernah boleh takut, sebab kita tahu bahwa Yesus Kristus selalu berada bersama kita. Bagi para murid, pengalaman itu hampir seperti suatu kengerian malam menuju bahaya gelombang badai di tengah laut untuk menemukan diri mereka ada bersama Yesus di pantai.
Ya, peristiwa-peristiwa dalam hidup kita dapat disimbolkan dalam Injil hari ini: gelombang badai, kegelapan dan kepanikan. Kadang air jiwa kita bergelombang karena emosi kita yang tak terkendali dan kesombongan kita. Lalu kita kehilangan arah dan tampaknya semua tanpa harapan. Saat kita berjuang, kita harus kian teguh berdoa.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita menyembah Yesus Kristus yang selalu bersama kita dan akan menjawab setiap kesulitan hidup kita. Ia datang untuk menolong kita, seperti Ia lakukan terhadap para murid dalam kisah Injil hari ini.
Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami untuk tidak hanyut oleh gelombang badai keangkuhan kami dan hal-hal yang duniawi. Kami mengandalkan kerahiman-Mu. Kehadiran-Mu yang Ilahi menjamin kami, Tuhan, jangan pernah tinggalkan kapal kehidupan kami kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)